Sentimen
Negatif (66%)
23 Agu 2023 : 21.16
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Shanghai

Tokoh Terkait

40 Negara Tertarik Gabung Geng Rusia-China, Ada RI?

23 Agu 2023 : 21.16 Views 5

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

40 Negara Tertarik Gabung Geng Rusia-China, Ada RI?

Jakarta, CNBC Indonesia - Negara-negara anggota aliansi BRICS berada di Afrika Selatan (Afsel), Selasa (22/8/2023). Dalam pertemuan itu, Afrika Selatan (Afsel) memaparkan beberapa hal yang dibahas dalam aliansi itu, termasuk kemungkinan anggota baru.

Dalam sebuah pemaparan, para pejabat Afsel mengatakan lebih dari 40 negara telah menyatakan minatnya untuk bergabung dalam blok dagang yang diikuti Pretoria bersama Brasil, Rusia, India, dan China itu. Beberapa diantaranya bahkan telah secara resmi meminta untuk bergabung.

-

-

Afsel belum menerbitkan daftar kandidat baru untuk blok tersebut. Namun beberapa negara yang disebutkan tertarik ikut termasuk Iran, Venezuela, Indonesia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

"Kepentingan objektif dari pengelompokan seperti BRICS sangat besar," Rob Davies, mantan menteri perdagangan Afsel, mengatakan kepada Reuters. "Badan multilateral bukanlah tempat di mana kita bisa pergi dan mendapatkan hasil yang adil dan inklusif."

Evan Freidin, seorang analis hubungan internasional, mengatakan bahwa bergabungnya beberapa negara ke BRICS bukan hanya tentang keberagaman dan menciptakan dunia yang lebih multipolar. Menurutnya, ada hal yang lain yang membuat BRICS lebih dipilih dibandingkan negara Barat.

"Negara-negara otoriter seperti Arab Saudi dan Venezuela sangat tertarik pada BRICS karena kerja sama tidak memerlukan peringatan untuk melindungi hak asasi manusia dan kebebasan sipil," tulisnya.

Namun, kelompok BRICS memang menghadapi tantangan. Ini termasuk persaingan lama antara China dan India, perlambatan ekonomi China, dan perang Rusia di Ukraina.

Oleh karena itu, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menghadiri KTT BRICS secara langsung karena Afsel, yang merupakan anggota Pengadilan Kriminal Internasional yang memiliki surat perintah untuk Putin, akan terpaksa menangkapnya jika ia muncul.

"Blok BRICS juga tidak memiliki pemimpin de facto sejauh ini, yang membuatnya kurang kohesif dibandingkan blok-blok yang dipimpin Barat seperti G7," tambah Freidin.

Mantan ekonom Goldman Sachs Jim O'Neill menciptakan istilah BRIC pada tahun 2001. Blok ini dibentuk pada tahun 2009 dan Afsel bergabung pada tahun 2011, membentuk pengelompokan BRICS.

Kelompok ini mendirikan New Development Bank yang berkantor pusat di Shanghai pada tahun 2015. Sejauh ini, bank tersebut telah menyetujui pembiayaan senilai US$ 32,8 miliar (Rp 500 triliun) untuk 96 proyek pembangunan di negara-negara anggota.

Selain anggota baru, topik de-dolarisasi juga akan menjadi agenda KTT karena negara-negara tersebut membahas peningkatan perdagangan mata uang lokal. Isu ini diangkat Rusia lantaran terkena embargo dan sanksi yang menjauhkannya dari akses terhadap dolar.


[-]

-

Rusia-China & India Bikin Mata Uang Baru, Dolar AS 'Kiamat'?
(tps/mij)

Sentimen: negatif (66.3%)