Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Event: Rezim Orde Baru
Kasus: KKN, nepotisme, korupsi
Tokoh Terkait
Edy Mulyadi
Muslim Arbi
Faizal Assegaf
Tokoh Reformasi Seruduk KPK, Faizal Assegaf: Rezim Jokowi Disimpulkan Jauh Lebih Korup dari Orde Baru
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kritikus Faizal Assegaf, memberikan respons terkait kunjungan para tokoh reformasi di gedung KPK baru-baru ini.
"Gedung KPK diserbu para tokoh reformasi, mantan jenderal TNI, dan aktivis pro gerakan perubahan," ujar Faizal dalam cuitan Twitternya (22/8/2023).
Kunjungan para tokoh tersebut, kata dia, untuk meminta KPK memeriksa Jokowi serta kedua anaknya, Gibran Rakabuming dan Kaesang.
"Tuntutan itu dimotori Amien Rais, ekonom senior Rizal Ramli, eks jurnalis senior Edy Mulyadi, tokoh aktivis 98 Ubedilah Badrun, Muslim Arbi, mantan Danjen Kopasus Soenarko dan sejumlah tokoh lainnya," beber Faizal.
Dikatakan Faizal, aksi para tokoh reformasi itu terbilang mendadak. Hal itu diyakini bakal membuat jaringan istana panik.
"Beberapa komisioner KPK ngumpet dan lainnya kabur. Beredar kabar, bakal terjadi konsolidasi demo dalam skala besar dan lebih agresif," ungkapnya.
Blak-blakan kata Faizal, Presiden Jokowi dan keluarganya dituding pembohong, licik, pengkhianat, dan diduga terlibat berbagai modus kejahatan korupsi.
"Rezim Jokowi disimpulkan jauh lebih korup dari Orde Baru. Tak heran, hampir setiap hari di jejaring media sosial muncul aneka kegusaran," imbuh dia.
"Makin tak terbendung, jutaan netizen menyuarakan perlawanan pada rezim Jokowi. Semakin mengerucut, mendesak Jokowi diadili," sambung Faizal.
Tambahnya, gelombang kemarahan rakyat tersebut bila terus bergulir, berpotensi menjadi benturan paling serius jelang Pilpres 2024.
"Tentu Jokowi dan keluarganya dalam sorotan serius kemarahan rakyat," kuncinya.
Sebelumnya, serta sekitar 40 orang yang terafiliasi dalam Koalisi Perbaikan Indonesia (KPI) menyambangi Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (21/8/2023) kemarin.
Dari informasi yang beredar, Rizal Ramli dkk membahas kondisi pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) di Indonesia saat ini.
Salah satu faktor utama belum terwujudnya kesejahteraan rakyat diketahui karena praktik KKN yang semakin brutal.
Mereka turut mencantumkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia tahun 2023 yang anjlok dengan skors 34.
Kondisi tersebut dinilai mencerminkan korupsi yang semakin merajalela di Indonesia.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: negatif (66%)