Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: BTS
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Judi "Online" dan Pinjol Ilegal Dianggap "Kakak-Adik" Perusak Masyarakat
Kompas.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, kaitan antara judi online dan pinjaman online (pinjol) ilegal bagai kakak-adik yang berdampak negatif bagi masyarakat.
"Ini ada hubungannya antara judi online dan pinjol ilegal, kayak adik-kakak. Jadi kalah judi, pinjam duit dari pinjol. Jadi bukan lagi gali lubang, tutup lubang, tapi gali lubang, gali lubang lagi," kata Budi dalam diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9, yang dikutip dari kanal YouTube Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Senin (21/8/2023).
Menurut Budi, individu yang terjerat judi online dan pinjol ilegal jika tidak menemukan jalan keluar maka bisa mengarah pada tindakan kriminal.
Dia menilai pengaruh buruk dari dua hal itu sangat memengaruhi secara negatif masyarakat belakangan ini.
Baca juga: Menkominfo Temui Mahasiswa Indonesia di India, Ajak Pulang untuk Bangun Indonesia
"Karena ujungnya kriminalitas. Makanya, menurut saya, kita melihatnya harus holistik. komprehensif. Bahwa ini berangkai. Nanti ujungnya ada kriminalitas," ujar Budi.
"Judi, pinjol ilegal, kan dia enggak mau kalah kan masih mau main judi lagi. Gimana? Kan pasti ujungnya pinjol ilegal. Menurut saya, daya rusak sosialnya sudah tidak bisa lagi kita diamkan," sambung Budi.
Budi mengatakan, sampai saat ini Kemenkominfo terus mendapatkan laporan keluhan dari masyarakat terkait pinjol ilegal.
Selain itu, dari data yang diperoleh saat ini, diperkirakan terdapat dana sebesar Rp 138 triliun dari pinjol ilegal yang tersangkut di masyarakat yang menjadi peminjam.
Baca juga: Temui Menteri Jepang dan India, Menkominfo Budi Ari Galang Komitmen untuk DEMM
Alhasil, masyarakat yang menganggap pinjol ilegal tidak berdampak besar justru terlilit utang.
"Ini kan sangat menjerat masyarakat ya yang kurang teredukasi, kurang terliterasi digital sehingga korban ini harus kita terus minimalisir. Itu tugas negara dong untuk melindungi masyarakat," ucap Budi.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Friderica Widyasari Dewi, memaparkan ciri-ciri pinjol ilegal.
Menurut dia, tanda pertama sebuah pinjol ilegal adalah mereka menawarkan langsung melalui ponsel calon konsumen.
"Pertama kalau mereka nawarin ke handphone kita itu pasti ilegal. Karena ada aturan tidak boleh menghubungi calon konsumen melalui kanal komunikasi pribadi. Itu enggak boleh. itu pasti ilegal," kata Friderica.
Baca juga: Budi Arie Lebih Pilih Fokus Jadi Menkominfo, ketimbang Pikirkan Kans Jadi Ketum PSI
Friderica mengatakan, calon konsumen bisa memeriksa apakah sebuah layanan pinjol tercatat dan legal melalui saluran telepon ke nomor 157 atau nomor seluler 081157157157.
Friderica melanjutkan, ciri kedua dari pinjol ilegal adalah meminta akses berbagai data pribadi calon konsumen.
"Pinjaman online kalau legal aksesnya tiga. Kita sebutnya Camilan. Camera, mikrofon, location. Cuma akses tiga itu. Jadi kalau mereka minta nomor teman-teman di kontak data kita, foto-foto, itu sudah pasti ilegal," ujar Friderica.
Ciri ketiga pinjol ilegal menurut Friderica adalah syarat dan ketentuannya tidak dipaparkan dengan jelas.
Baca juga: Menkominfo Mengakomodasi Seluruh Aspirasi soal Publisher Right, Termasuk Google
"Mereka enggak jelas term and condition. Ini bunganya berapa sih? Mesti ngembaliin-nya kapan sih? Itu enggak jelas. Yang seperti itu patut diwaspadai," ucap Friderica.
Friderica juga mengimbau masyarakat supaya cermat dalam mengatur keuangan dan tidak tergiur menjadi nasabah pinjol jika tidak ada hal mendesak.
"Lagi pula kalau enggak perlu-perlu banget enggak usahlah minjam-minjam ke pinjol. Yang legal kalau penggunaannya untuk yang konsumtif, untuk beli tiket konser, beli HP, itu nantinya terjerat utang juga. Itu yang harus diwaspadai," papar Friderica.
Friderica juga menyoroti kelemahan masyarakat terkait literasi keuangan. Selain itu, kata dia, masyarakat yang terjerat judi online, pinjol ilegal, atau terjerumus ke dalam investasi bodong akibat mempunyai casino mentality.
"Mentalnya ingin cepat kaya, tergoda, padahal itu berbahaya bagi mereka," kata Friderica.
Baca juga: Gencarkan Pembangunan BTS di Pedesaan, Menkominfo: Wujud Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Digital
"Jadi mereka menyerbu masyarakat dengan berbagai skema-skema investasi dan pinjol, tapi masyarakat kita juga weak (lemah) dalam arti mental yang enggak pas. Mau kaya ya kerja, mau investasi ya investasi yang benar, misalnya di saham, reksadana, atau investasi properti atau emas misalnya," papar Friderica.
-. - "-", -. -Sentimen: negatif (99.2%)