Sentimen
Positif (97%)
22 Agu 2023 : 03.55

BRIN Siap Bawa Riset Nasional Berkibar, Bagaimana Caranya?

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

22 Agu 2023 : 03.55
BRIN Siap Bawa Riset Nasional Berkibar, Bagaimana Caranya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko mengungkapkan beberapa upaya BRIN agar riset dan penelitian dari Indonesia bisa bersaing. Pemerintah siap memaksimalkan semua sumber daya yang dimiliki menjadi satu kesatuan yang utuh dan tidak terpencar-pencar.

"Kami tengah melakukan konsolidasi agar sumber daya manusia yang tersebar di 74 kementerian dan lembaga langsung dijadikan satu. Hal ini diharapkan bisa membuat critical mass yang dimiliki oleh sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, dan anggaran cukup besar," kata Laksana kepada CNBC Indonesia, Senin (21/8/2023).

Critical mass dalam konteks ini adalah bukan hanya jumlah SDM, namun juga dari sisi fasilitas dan anggaran sehingga bisa mendukung aktivitas institusi penelitian. Laksana juga menyebutkan dengan mengkonsolidasikan juga bisa membuat infrastruktur terutama laboratorium bisa langsung komplet, yang awalnya hanya punya satu-dua alat saja.

-

-

"Sekarang kami ingin agar para peneliti ini mau melakukan apa saja bisa. Semua sedang dikonsolidasikan, agar bisa dimanfaatkan dan utilisasinya lebih tinggi," rinci Laksana.

Di sisi lain, Laksana juga sangat terbuka agar laboratorium ini bisa digunakan oleh khalayak umum, termasuk industry, karena hingga saat ini utilisasinya masih rendah. Laksana berharap keterlibatan banyak orang bisa mendorong perkembangan dunia penelitian di Indonesia. Apalagi bila minat penelitian dari industri semakin tinggi. Pasalnya, industrilah yang akan menajdi off taker, terutama untuk penelitian yang aplikatif.

"Masalahnya itu sekarang industri kita 'enggan' ke ranah riset. Itu sesuatu yang wajar, karena riset itu butuh dana besar dan tingkat kegagalan tinggi. Berhasil 1 dari 10 percobaan sudah bagus. High cost high rist, itu kombinasi yang tidak bisa bisa dilakukan industri," ungkap Laksana.

Dari kondisi tersebut maka negara hadir di dunia penelitan melalui BRIN. Lembaga ini hadir untuk memfasilitasi kampung, industri, dan pengembangan produk.

"Agar mereka bisa masuk mengembangkan produk berbasis riset yang tadinya high risk high cost, kami yang serap. Kami sudah buat mekanisme berbasis lisensi. Mereka bisa pakai gratis, bisa pakai periset kami for free. Tapi kalau itu berhasil dan masuk pasar kami minta lisensi, jadi itu fair enough," pungkas Laksana.

Untuk diketahui, World Intellectual Property Organization (WIPO) telah merilis Global Innovation Index (GII) tahun 2022. Indeks ini menilai negara mana yang paling inovatif selama tahun 2022. Indeks ini menilai kinerja inovasi di bidang ekonomi pada 132 negara dunia. Secara lebih spesifik, indeks ini melacak tren inovasi global dan laju pertumbuhan produktivitas. Pun beberapa tantangan lainnya yang berkaitan dengan laju ekonomi yang sebelumnya telah terdampak pandemi global.

Indonesia berada pada urutan ke-75 pada peringkat global dengan skor 27,9. Indonesia yang diklasifikasikan ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah ke bawah, berada pada urutan ke-9 dalam kelompok ini. Pada tingkat regional, Indonesia menduduki peringkat ke-13.

Berdasarkan hasil ini, Indonesia masih berada di bawah beberapa negara ASEAN lainnya yakni di bawah Malaysia, Filipina, Vietnam, Thailand, dan juga Singapura yang menduduki urutan kedua di kawasan regional. 


[-]

-

Alert! Ramalan Terbaru, RI 'Panas Mendidih' Sampai Tahun 2025
(bul/bul)

Sentimen: positif (97.7%)