Sentimen
Positif (100%)
19 Agu 2023 : 23.21
Partai Terkait

Anies Bicara Janji Pemimpin yang Belum Lunas Usai Melihat Lukisan Ini

19 Agu 2023 : 23.21 Views 3

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Anies Bicara Janji Pemimpin yang Belum Lunas Usai Melihat Lukisan Ini
Jakarta -

Bakal calon presiden Anies Baswedan melihat lukisan yang memuat potret wajah para pemimpin Indonesia, mulai dari Sukarno hingga Joko Widodo (Jokowi). Anies teringat janji-janji para pemimpin kepada rakyat kecil yang masih perlu dilunasi.

Anies menghadiri pembukaan pameran lukisan bertajuk 'Merajut Persatuan Pesan dalam 78 Tahun Kemerdekaan' di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Sabtu (19/8/2023) malam.

Hadir dalam acara ini, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat serta Menteri PErtanian Syahrul Yasin Limpo. Kebetulan, kedua politikus itu berasal dari Partai NasDem, partai yang mendukung Anies maju ke Pilpres 2024 nanti.

-

-

Anies sempat berjalan-jalan menikmati lukisan. Dia mengamati lukisan dari Muhammad Andik alias Gus Black. Dua lukisan Gus Black di sini berjudul 'Pengabdian dalam Kesengsaraan', berukuran kanvas 150x1200 cm, dibuat dengan cat minyak. Lukisan kedua di sebelah kanannya berjudul 'Amanat Bangsa', lukisan cat minyak di atas kanvas 100x80 cm. Anies 'tersihir', terutama oleh lukisan kedua.

Lukisan Gus Black yang dilihat Anies Baswedan di TIM, Jakarta Pusat, 19 Agustus 2023. (Rumondang N/detikcom)

Lukisan itu memuat gambar para pemimpin Indonesia. Di depannya ada sosok rakyat jelata yang bengong atau merebah. Secara arbitrer terlepas dari maksud asali pelukis, Anies menafsirkan makna karya Gus Black ini.

"Saya terkesan dengan lukisan Gus Black karena di situ dia gambarkan wajah-wajah pendiri Republik, wajah mereka yang pernah memimpin, lalu dia pasang di depannya rakyat jelata yang kira-kira janji kemerdekaannya belum dilunasi, gitu," kata Anies.

Tafir bebas Anies meluncur dari atmosfer perayaan Kemerdekaan ke-78 RI. Bagi Anies, kemerdekaan bukan hanya mengusir penjajah tapi juga menghadirkan hidup yang baik bagi masyarakat. Itulah janji kemerdekaan yang harus dibayar tuntas oleh para pemimpin.

"Jadi ini bagi kita yang sedang merayakan kemerdekaan maka itu sebuah pengingat bahwa kemerdekaan itu bukan hanya menggulung kolonialisme seperti para pendiri, tapi menggelar keadilan kesejahteraan. Dan ini ada wajah yang harus kita lunasi janji itu," kata Anies.

Bisa saja maksud asli dari pencipta lukisan tidaklah seperti yang Anies utarakan. Gus Black adalah penutur dan Anies adalah petutur. Si petutur berhak memaknai 'teks' yang sampai kepadanya.

"Itu kan interpretasi saya, kalau pelukisnya barangkali punya maksud yang beda. Tapi itulah karya seni, karya seni itu memberikan kebebasan kepada siapapun untuk menerjemahkan sesuai dengan pikirannya sendiri. Tapi itu salah satu yang menarik," kata Anies.

(dnu/dnu)

Sentimen: positif (100%)