3 Hari Tumbang, Wall Street Dibuka 'Berdarah-darah'
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street kompak dibuka melemah pada perdagangan Jumat (18/8/2023). Ini menambah beban setelah tiga hari berturut-turut anjlok.
Indeks Dow Jones dibuka melemah 0,61% di posisi 34.265,23, S&P 500 dibuka jatuh 0,75% di posisi 4.337,77, Nasdaq juga dibuka turun 0,95% di posisi 13.190,02. Indeks utama Wall Street dibuka lebih rendah pada hari Jumat karena hambatan dari beberapa saham teknologi.
Kemudian, kelemahan pasar saham AS dalam beberapa hari terakhir disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi AS yang kuat yang menunjukkan bahwa The Fed kemungkinan akan menerapkan tingkat suku bunga tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Mayoritas pelaku pasar berekspektasi The Fed akan mempertahankan suku bunga pada September di level 5,25-5,50%.
Foto: (AP/Richard Drew)Ilustrasi Wall Street. (AP/Richard Drew)
Risalah dari pertemuan Juli The Federal Reverse yang dirilis pada Rabu juga menunjukkan sebagian besar pembuat kebijakan memprioritaskan pertempuran melawan inflasi. Hal ini semakin menjauhkan ekspektasi pasar mengenai pemangkasan suku bunga.
Kemudian, imbal hasil atau yield US Treasury 10 tahun mencatat US10YT=RR mencapai 4,28% atau level tertinggi sejak Oktober 2022. Yield naik karena serangkaian data ekonomi yang kuat minggu ini memicu kekhawatiran bahwa The Federal Reverse (The Fed) dapat mempertahankan suku bunga pada level saat ini lebih lama.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[-]
(saw/wur)
Sentimen: negatif (64%)