Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

Elshinta.com - Bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan diharapkan segera menentukan calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampinginya. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai salah satu pengusung Anies Baswedan minta agar cawapres yang mendampinginya punya visi dan misi yang sama agar tidak pecah di tengah jalan. 

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan menyerahkan sepenuhnya kepada Anies Baswedan untuk cawapres pilihannya tentunya yang sesuai dengan visi dan misinya. Dalam menentukan cawapres, PKS yakin Anies bijak dalam menentukan dengan kedewasaan dan kematanganya dengan berbagai pertimbangan yang bisa diterima oleh koalisi. Cawapres yang menjadi pendamping Anies diharapkan bisa mendongkrak elektoral bukan malah sebaliknya yang justru bisa menurunkan elektoral.

"Sepenuhnya kita serahkan ke Pak Anies untuk tentukan cawapres yang diajaknya yang cemistry. Tentu bijak dan dewasa untuk menentukan cawapres dan kapan diumumkanya. Cawapres seharusnya sebgai Dwitunggal sama visi misinya, jadi tidak pecah di tengah jalan," ujar Ahmad Syaikhu di di Kantor DPW PKS Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (18/8).

PKS sendiri telah menyodorkan lima nama cawapres kepada Anies Baswedan sesuai musyawarah Majelis Syuro antara lain Hidayat Nur Wahid, Ahmad Heryawan dan juga Ahmad Syaikhu. Namun PKS tidak memaksa Anies untuk memilih cawapres yang disodorkan tersebut. 

Bahkan jika Anies memilih cawapres dari luar koalisi sekalipun PKS tidak mempermasalahkanya. Karena hak menentukan cawapres ada pada Anies Baswedan. Sehingga sangat mungkin cawapres berasal dari luar partai koalisi.

"Iya sangat mungkin itu, karena diluar partai-partai koalisi itu kita melihat. Maka itulah yang saya minta pada Pak Anies untuk juga biisa mempertimbangkan banyak hal baik itu masukan dari partai koalisi atau tokoh-tokoh bangsa, tentu semua itu perlu dikaji secara mendalam. Parameternya saja kita sampaikan pada beliau agar dalam menentukan cawapres jangan sampai yang kontraproduktif, harusnya suara Pak Anies meningkat tapi ketik dipasangkan malah jadi penurunan. Harus yang bisa dongkrak elektoral Pak Anies," pungkasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo.