Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pemilu 2014
Kab/Kota: Solo
Tokoh Terkait
Seperti Donald Trump, Jokowi Mulai Jago Ngeles
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO Presiden Jokowi dianggap seperti Donald Trump, ketika memimpin AS. Pasalnya, Jokowi mulai suka ngeles, khususnya terkait cawe-cawe urusan pencapresan, serupa Trump yang kerap membantah pernyataannya sendiri, ketika menjabat Presiden ke-45 AS.
Peneliti BRIN, Firman Noor menyebut, sulit mempercayai Jokowi tidak memiliki agenda politik. Khususnya mengenai pencapresan. Belakangan, Jokowi menepisnya, melalui pidato kenegaraan pada sidang tahunan MPR/DPR/DPD, Rabu (16/8/2023).
“Saya kira ini nuansanya akan seperti Donald Trump, yang kerap mengeluarkan statement tapi kemudian ketika dikulik-kulik wartawan dia dengan santainya mengatakan 'ah saya tidak ngomong seperti itu kok'. Jadi seakan-akan lupa mendadak begitu, suka tiba-tiba amnesia," kata Firman kepada Akurat.co, di Jakarta, Kamis (17/8/2023).
baca juga:Jokowi mengaku tidak memiliki wewenang menentukan koalisi, termasuk urusan pencapresan. Wewenang tersebut hanya dimiliki ketum-ketum parpol, bukan dirinya yang hanya menjabat presiden tanpa status ketua umum parpol.
Firman menyoroti pernyataan Jokowi yang mengaku bakal cawe-cawe. Bahkan eks Gubernur DKI dan Wali Kota Solo diketahui sering meng-endorse kandidat tertentu terkait pencapresan.
Sikap Jokowi yang kini menegaskan tak mau dikaitkan dengan agenda suksesi, tentu mengundang pertanyaan. Firman menilai Jokowi seperti figur yang penuh kontradiksi.
"Ya saya kira pasti ada lah langkah-langkah untuk meng-endorse dan di situ lah mungkin letak-letak perdebatan intervensinya. Tetapi kan itu tinggal masalah gradasi intervensinya," bebernya.
Firman menilai keraguan terhadap Jokowi tak lepas dari cawe-cawenya. Jokowi tidak bersikap seperti SBY yang memilih tenang menyikapi Pemilu 2014. Imbasnya, kini Jokowi berupaya menarik pernyataannya sendiri, agar dianggap netral dalam pemilu.
“Yang jelas, apabila dia berdiam diri tidak mengeluarkan komentar, justru yang dulu kita kritik habis-habisan, dengan harapan bahwa presiden tuh seperti SBY, yang keep silent. Tapi dia melakukan suatu manuver yang mengindikasikan suatu keberpihakan kepada tokoh-tokoh tertentu,” tuturnya.
Sentimen: negatif (66.6%)