Perhatikan! Ternyata ini Waktu yang Tepat Melaksanakan Salat Dhuha kata Ustaz Adi Hidayat, Ternyata...
TVOneNews.com Jenis Media: News
tvonenews.com - Salat dhuha adalah salat sunnah yang dikerjakan pada pagi hari dan memiliki berbagai keutamaan.
Salat dhuha dimulai saat waktu matahari mulai daik sepenggalah atau setelah terbit matahari, umumnya sekitar jam 7 sampai sebelum masuk waktu salat dzuhur.
Simak penjelasan Ustaz Adi Hidayat terkait waktu yang tepat melaksanakan salat dhuha agar mendapatkan keistimewaan tersebut berikut ini.Ilustrasi waktu yang tepat untuk melaksanakan salat dhuha menurut Ustaz Adi Hidayat. Source: istockphoto
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan yang pertama harus diperhatikan adalah saat salat dhuha adalah waktu.
"Waktunya dimulai sejak waktu syuruk. Syuruk itu awal dhuha. Ingat ya, perjalanan matahari yang bergerak. Dari mulai fajar terbit, sampai berada di tempat posisi terbitnya," ujar Ustaz Adi Hidayat.
"Sampai nanti bergeser lagi sekira bayangan itu satu tombak kurang lebih," sambung dilansir dari tayangan YouTube Adi Hidayat, Rabu (16/08/23).
Menurut penjelasan Ustaz Adi Hidayat, satu tombak itu analoginya seperti saat kita menanam tombak, kemudian ada matahari, bayangannya yang memanjang atau sama dengan tombak tersebut disebut syuruk.
Untuk pergerakan matahari sendiri disebut isyrak, sedangkan saat matahari berada di porosnya disebut masyrik.
"Bayangan yang satu tombak ini, itu disebut syuruk, dan syuruk itu awal dhuha. Jelas," terang Ustaz Adi Hidayat.
Pada waktu awal dhuha, ada kemuliaan yang disebutkan dalam hadist At Tirmidzi. Rasulullah SAW bersabda, Siapa yang menunaikan salat subuh berjamaah, di hadist lain di masjid.
Kemudian setelah melakukan salat dhuha, dia tidak langsung beranjak, dan berdzikir dahulu.
Karena ada dua hadist yang menyebutkan salat dhuha berjamaah, dan satu lagi menyebutkan di masjid. Ustaz Adi Hidayat menyebutkan bahwa jika diambil tengahnya, yaitu salat di masjid.
Sedangkan jika ada udzur, atau tidak memungkinkan di masjid karena alasan-alasan yang ditoleransi oleh syariat, biasanya untuk perempuan.
"Kalau ingin dapat awal dhuha, syuruknya, maka tunaikan berjamaah dirumahnya. Bisa dengan asisten rumah tangga, atau ada anak yang gak ke masjid, misalnya perempuan, sama-sama lakukan dirumahnya," terang Ustaz Adi Hidayat.
"Jadi setelah salat dua rakaat salat subuh ya, gak langsung pulang. Duduk dulu, ada yang ngaji, ada yang ikut taklim, ada yang tilawah, ada yang hafalan sampai tiba, awal dhuha yang disebut syuruk itu," pungkas Ustaz Adi Hidayat.
"Kemudian dia salat dua rakaat di awal dhuha itu, maka dia mendapatkan pahala yang senilai dengan haji dan umrah. Sempurna, sempurna, sempurna," sambungnya.
Akan tetapi, Ustaz Adi Hidayat menyampaikan bahwa hal ini jangan kemudian dipahami sebagai orang yang sudah haji dan umrah.
Namun pahala yang senilai orang melaksanakan ibadah haji dan umrah.
Sentimen: positif (87.7%)