tirto.id - Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade menyebut pidato Presiden Joko Widodo yang membahas soal baliho bergambarkan dirinya. Menurutnya, pidato Jokowi tersebut menjadi pertanda bahwa sang presiden mengizinkan bahwa fotonya digunakan untuk sosialisasi politik. Termasuk salah satunya digunakan oleh Prabowo Subianto yang ditempatkan di sejumlah ruas jalan.

"Soal foto menunjukkan bahwa presiden tidak memberikan arahan, maka presiden mengizinkan kalau misalnya Pak Prabowo memasangkan foto dengan Pak Jokowi," kata Andre usai menghadiri sidang tahunan MPR RI 2023 pada, Rabu (16/8/2023).

Andre kemudian mempertanyakan sikap sejumlah kelompok yang mempertanyakan dan cenderung melarang penggunaan foto Jokowi. Padahal, Jokowi secara besar hati tidak mempermasalahkan hal tersebut.

"Kalau ada pihak yang protes terus presidennya yang punya foto saja tidak protes. Lalu orang lain lain kenapa ada yang protes," ungkapnya.

Dirinya juga menanggapi pidato Jokowi yang membahas panggilanya dengan kata "Lurah". Menurutnya, pidato tersebut juga menegaskan bahwa Jokowi tidak akan mungkin ikut campur dan berpihak kepada proses Prabowo untuk menjadi capres di Pilpres 2024.

"Pak Jokowi hari ini menunjukkan bahwa beliau seorang presiden, negarawan dan sangat demokratis. Terbukti tidak melakukan intervensi terhadap terbentuknya salah satu koalisi. Sehingga itu mementahkan isu atau narasi yang seakan membangun framing koalisi Pak Prabowo ini karena intervensi Pak Jokowi," tegasnya.

Sebelumnya, Joko Widodo dalam pidatonya mengatakan bahwa dirinya bukan pimpinan partai politik yang dapat menentukan Capres dan Cawapres dalam kontestasi Pemilu 2024.

"Walaupun saya paham ini sudah menjadi nasib seorang Presiden untuk dijadikan paten-patenan dalam bahasa jawa. dijadikan alibi, dijadikan tameng, bahkan walau kampanye belum mulai, foto saya banyak dipasang di mana-mana. Tapi bukan foto saya sendirian, ada disebelahnya bareng capres," kata Jokowi.