Jitunews.com - 'Tondo-Tondo' dari Solo

15 Agu 2023 : 04.24 Views 2

Jitunews.com Jitunews.com Jenis Media: Nasional

Jitunews.com - 'Tondo-Tondo' dari Solo

Wacana memasangkan Prabowo-Gibran mustahil hingga nantinya terwujud.

KPU telah menetapkan jadwal pendaftaran capres cawapres akan dilakukan pada 19 Oktober 2023 hingga 25 November 2023.

Masih dua bulan lagi. Tapi hiruk-pikuk soal koalisi partai pengusung sudah begitu bising mengjsi ruang publik.

Hampir setiap saat kita disuguhi atraksi politik dari figur yang disebut-sebut bakal menjadi calon presiden atau wakil presiden. Plus tingkah polah pimpinan partai politik yang masih wira-wiri mencari kawan koalisi.

Golkar dan PAN Dukung Prabowo, Ade Armando: Karma Buat Kesombongan PDIP

Memasuki H-1 lebaran Idul Fitri 1444 H. Megawati secara  resmi mengumumkan Ganjar sebagai 'petugas partai' untuk maju sebagai calon Presiden. Spontan para pendukung Ganjar menyambut dengan suka cita. Selanjutnya PPP, dan dua partai tanpa kursi parlemen, Perindo dan Hanura, seperti takut ketinggalan kereta, buru-buru ikut mendukung Ganjar Pranowo.

Tentunya Ganjar kian percaya diri dan yakin akan melenggang menuju Istana Merdeka. Karena diusung secara resmi oleh partai terbesar. Apalagi Presiden Jokowi juga kader PDI Perjuangan, tentunya akan dapat menjadi faktor pemikat bagi Partai-partai lain untuk ikut bergabung mendukung Ganjar.

Harapan akan terbangun koalisi besar pengusung Ganjar sepertinya kandas. Bertempat di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, pada hari Minggu (13/8), secara terbuka Partai Golkar dan PAN menyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto. Secara resmi para ketua umum partai; Prabowo (Gerindra), Muhaimin Iskandar (PKB), Airlangga Hartarto (Partai Golkar), dan Zulkifli Hasan (PAN) deklarasi bersama mengusung Prabowo sebagai calon presiden di Pemilu 2024.

Dengan demikian sudah terbentuk tiga poros koalisi; Pertama, Koalisi PDIP dan PPP (bermodalkan 147 kursi DPR atau 25,56%). Kedua, poros Koalisi Perubahan dan Persatuan; Nasdem, Demokrat, dan PKS (163 kursi DPR atau 28,35%). Dan ketiga, koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, Gerindra, PKB, Golkar dan PAN (246 kursi DPR atau 45,28%). Ketiga poros itu akan mengusung 3 nama calon presiden yaitu Ganjar, Anies, dan Prabowo. Tetapi belum satu pun koalisi yang menyebutkan nama calon wakil presiden.

Di sinilah permainan politik menjadi menarik. Sosok calon wakil presiden saat ini memiliki nilai strategis. Nama cawapres tidak lagi hanya sekadar pelengkap, tapi menjadi indikator vital untuk mengukur peluang kemenangan. Erick Thohir, Sandiaga Uno, AHY, Mahfud MD, dan Khofifah masih harus sabar menunggu namanya diumumkan  sebagai calon wakil presiden. Karena para pimpinan partai koalisi masih mempertimbangkan strategi politik yang tepat dan jitu agar dapat memenangkan Pemilu 2024 nanti.

Di luar nama-nama figur populer yang berpeluang menjadi cawapres, muncul satu figur lagi, yaitu Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo yang juga putra sulung Joko Widodo. Nama Gibran disebut-sebut bakal menempati posisi calon wakil presiden justru muncul dari Prabowo, Ketua Umum Partai Gerindra. Sementara Ganjar baru memastikan Gibran hanya sebagai juru kampanyenya.

Walaupun usianya belum mencukupi batas minimal syarat menjadi calon wakil presiden, tapi Prabowo sudah mempertimbangkan figur Gibran sebagai cawapresnya. Bahkan sudah berkali-kali Prabowo bertemu dengan Gibran di Solo untuk meyakinkan  kesungguhan niatnya. Dilanjutkan dengan agenda konsolidasi 'tipis-tipis' bersama Relawan Bolone Mase yang dikomandani oleh Kuat Hermawan Santoso, loyalis Gibran.

Di sisi lain, proses judicial review untuk mengubah batas usia minimal capres dan cawapres dari 40 tahun menjadi 35 tahun sedang berlangsung di Mahkamah Konstitusi. Tercatat sudah ada tiga gugatan (diajukan oleh kader Gerindra, PSI dan Partai Garuda) yang masuk ke MK. Keputusan MK nanti akan menjadi penentu, apakah Gibran di usianya yang Oktober nanti genap 36 tahun bisa memasuki arena kontestasi Pilpres 2024 atau tidak.

Mencermati arah pergerakan bandul politik terkini, dengan  besarnya dukungan kepada Prabowo menjadi "tondo-tondo" bahwa nama Gibran telah menjadi  'magnet' bagi Partai Golkar dan PAN untuk bergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Bisa jadi strategi Prabowo menggandeng Gibran itu yang membuat Partai Golkar dan PAN memutuskan mendukung Prabowo.

Pertanyaan besarnya, apakah mungkin pasangan Prabowo-Gibran sebagai capres-cawapres akan terwujud? Jawabnya bisa merujuk pada ungkapan seorang Nelson Mandela, "It always seems impossible until it's done". Kelihatannya semua itu mustahil sampai semuanya terbukti. Semoga...!

Penulis: Agus Zaini

Golkar-PAN Dukung Prabowo, Ade Armando: Koalisi Perubahan Anyep, Hasil Akhir Makin Jelas

Sentimen: positif (99.6%)