Sentimen
Positif (94%)
14 Agu 2023 : 18.05
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sumedang

Tokoh Terkait
Budi Setiawan

Budi Setiawan

Banyak Makna dan Filosofis yang Jadi Tuntunan Kehidupan Sehari-hari 

14 Agu 2023 : 18.05 Views 2

JabarEkspress.com JabarEkspress.com Jenis Media: News

Banyak Makna dan Filosofis yang Jadi Tuntunan Kehidupan Sehari-hari 

JABAR EKSPRES – Terkait Menara Kujang Sapasang, salah seorang Budayawan Jawa Barat Budi Setiawan Garda Pandawa atau yang dikenal dengan nama sapaan Budi Dalton, itu menjelaskan bahwa baiknya masyarakat dapat mengadopsi makna filosofis dan melihat kebermanfaatan dari Kujang Sapasang, yakni bangunan menara yang telah diresmikan oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Kawasan Waduk Jatigede Kabupaten Sumedang pada Minggu 13 Agustus 2023.

Budi Dalton yang mengaku dipercaya untuk mengaurasi Kujang Sapasang itu, mengatakan bahwa bangunan Kujang Sapasang ini juga merupakan yang baru di Jawa Barat.

“Menara kujang sapasang ini juga kan terbilang yang baru di Jawa Barat ini, kita perlu apresiasi juga meski masih menyisakan beberapa hal yang masih dalam proses perbaikan, mudah-mudahan desember juga sudah bisa dilaksankan” Katanya kepada JabarEkspres.com

BACA JUGA : Cerita Awal Mula Pembangunan Menara Kujang Sapasang di Jatigede Sumedang

Budi menuturkan bahwa kujang itu merupakan sebuah benda hasil pemikiran para leluhur masyarakat sunda, sebagai simbol ajaran-ajaran di tatar sunda.

“Simbolisasinya itu bisa lewat bentuk dan bisa lewat lubang-lubang yang ada. Terkait jenis, Kujang itu sendiri terdiri dari yang disebut ‘Kujang Sajen, Kujang Pakakas, Kujang Pakarang untuk senjata. Ada kujang pangarak untuk upacara, dan sebagainya,” Terangnya.

Sedangkan untuk bangunan Menara Kujang Sapasang sendiri, itu merupakan jenis Kujang Ciung.

“Kalau ini sebenarnya jenis kujang ciung yang berlubang sembilan. Jadi, lubang sembilan itu di dalam nilai filosofis sunda, itu merupakan dari proses kosmologi.” Ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa tahapan 9 lubang itu sebagai ciri dari proses kelahiran manusia dari 0 hingga ia lahir, atau dari ia lahir menuju proses bijak di dalam pemikiran.

“Maka lubang 9 itu merupakan puncak dari proses berpikir manusia sehingga sebut saja ia dikatakan sempurna,” Ucapnya.

BACA JUGA : Resmikan Menara Kujang Sepasang di Jatigede, Ridwan Kamil Ceritakan Kisah Pendiriannya

Dirinya mengaku banyak diskusi dengan Gubernur Jawa Barat saat itu, ketika hendak membangun Menara Kujang Sapasang khususnya.

“Mungkin karena beliau ini besiknya arsitek, maka dirinya ingin mewujudkan atau membuat kujang dalam bentuk besar.” Jelasnya.

Sentimen: positif (94.1%)