Pemerintah Lirik Investor Korsel dan Jepang untuk Kembangkan Start Up di Indonesia
Merahputih.com Jenis Media: News
MerahPutih.com - Pemerintah melirik potensi kerja sama pengembangan usaha rintisan atau start up Indonesia dengan investor asal Korea Selatan (Korsel) dan Jepang. Kerja sama tersebut dianggap potensial untuk memajukan ekonomi dalam negeri.
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan, saat ini di Indonesia terdapat 2.600 start up dan menjadi yang terbesar keenam dunia. Indonesia punya embrio terbaik untuk dikembangkan melahirkan start up hingga entrepreneur berkualitas.
Baca Juga
Kredit Macet UMKM Bakal Dihapus
"Ada salah satu pendorong lahirnya start up berkualitas adalah koneksi kepada modal ventura ini yang kita ketahui," kata Teten, Sabtu (12/8).
Ia menyebut, Korsel dan Jepang sudah membuka peluang kerja sama dengan Indonesia dalam pengembangan start up. Pemerintah akan memudahkan perizinan.
“Kita juga buka pintu. Saya optimistis dengan kebijakan substitusi impor dan hilirisasi bisa menjadi peluang besar yang dimanfaatkan oleh para pelaku usaha termasuk start up. Karena itu start up potensial kita koneksikan dengan investor asing,” katanya.
Baca Juga
UMKM Level Up, Pelatihan Adopsi Teknologi Digital 4.0 Bagi UMKM
Dikatakannya Teten, saat ini pemerintah juga tengah mendorong rasio kewirausahaan agar tumbuh hingga 3,95 persen pada 2024. Saat ini rasio kewirausahaan masih berkisar 3,47 persen.
“Kira-kira sekitar satu juta UMKM baru. Sebab untuk menjadi negara maju minimal butuh wirausaha sebesar 4 persen. Meskipun di negara-negara maju saat ini minimal 12 persen entrepreneurnya.” papar dia.
Dia menambahkan KemenKopUKM mendorong kementerian/lembaga, inkubator swasta maupun kampus untuk menciptakan usaha-usaha rintisan baru.
"Dengan cara itu ekonomi Indonesia yang ditopang UMKM akan semakin kuat," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah).
Baca Juga
Sepatu Compass Hadirkan Kembali Edisi Proto di UMKM Fest 2023
Sentimen: positif (99.4%)