Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan bahwa deklarasinya bergabung bersama Gerindra, PKB, dan Golkar dalam mendukung Prabowo Subianto maju Pilpres 2024 tidak berdasarkan perintah Presiden Jokowi.

"Dari Presiden tidak ada arahan. Jadi, ini keputusan kita bersama bareng-bareng. Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada arahan dari Pak Jokowi," tuturnya di Gedung Museum Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023).

Zulhas lalu menjelaskan, deklarasi dukungannya kepada Prabowo Subianto adalah berdasarkan pertimbangan yang matang dari DPP PAN.

Baca Juga: Didukung 4 Parpol Maju Pilpres 2024, Prabowo Bantah Ada Campur Tangan Jokowi

"Melalui pertimbangan yang matang, DPP PAN telah memutuskan untuk memberikan dukungan calon presiden periode 2024-2029 kepada Letnan Jenderal Prabowo Subianto," tegasnya dalam pidatonya.

Zulhas menyebut, alasan DPP PAN mengambil keputusan dukungan tersebut yakni karena PAN sudah selama 10 tahun berjalan bersama Prabowo.

"Kenapa PAN mengambil keputusan ini? Kami sudah 10 tahun bareng-bareng bersama Prabowo. Lalu tinggal sedikit lagi, kenapa tidak sabar? Kami meyakini perjuangan 10 tahun itu akan tuntas," tandasnya.

Ada pun tudingan terkait adanya dikte dari Jokowi ini muncul karena sebelumnya PAN digadang-gadang akan berkoalisi dengan PDI Perjuangan di Pemilu 2024.

Ditambah lagi, beberapa waktu lalu, Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi mengatakan, PAN akan berkoalisi dengan partai-partai yang tergabung dengan pemerintahan Jokowi saat ini. 

"Apakah saya memutuskan meninggalkan PDI Perjuangan dan memilih Prabowo Subianto? Apa sudah ada persetujuan dari Presiden Jokowi? Tidak ada arahan dari Presiden," tegas Zulhas sekali lagi.

Baca Juga: Tok! Gerindra, PKB, Golkar dan PAN Resmi Berkoalisi Dukung Prabowo di Pilpres 2024

Baca Juga: Kenapa Zebra Belang-Belang?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.