KBRN, Yogyakarta: Seniman lukis Djoko Pekik ternyata sudah menyiapkan lokasi pemakaman sendiri di Bantul, sejak tahun 2020 lalu. Sikap atau tindakan mengharukan dari almarhum itu, diungkapkan putra keempat Djoko Pekik, Nihil Pakuril.

Nihil mengatakan, pengakuan tempat pemakaman itu dilontarkan sang ayah ketika mengalami kecelakaan jatuh dari motor. Pada saat itu, Djoko Pekik sempat mendapatkan perawatan intensif di RS Panti Rapih akibat mengalami patah tulang.

Kemudian, lanjutnya, pihak keluarga memutuskan memberikan gips pengaman tulang pada almarhum semasa hidup. Hal itu dilakukan mengingat usianya yang sudah sepuh.

"Djoko Pekik sempat terjatuh dan menyebabkan tangan kirinya patah dirawat selama 5 hari, sebelum diizinkan pulang. Tadi pagi sempat drop, kemudian kami larikan ke RS Panti Rapih, kemungkinan efek itu (terjatuh)," kata Nihil kepada awak media di RS Panti Rapih, Yogyakarta, Sabtu (12/8/2023).

Nihil mengungkapkan, sang ayah meninggal pada usia 86 tahun pukul 08.09 WIB. Pelukis kelahiran Grobogan, Purwodadi itu, akan dikebumikan di Pemakaman Seniman Giri Sapto, di Imogiri, Bantul, Minggu (13/8/2023).

Djoko Pekik merupakan seniman lukis lahir pada 2 Januari 1937 di Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah. Pria yang selama ini tinggal di wilayah Gunung Sempu, Bantul, Yogyakarta itu, cukup dikenal dengan karya-karyanya yang mendunia. 

Salah satu karya fenomenal dibuat pada 1998 yakni lukisan berjudul Berburu Celeng. Lukisan yang menggambarkan sebuah kritik politik tersebut dikabarkan terjual dengan harga sekitar Rp1 miliar.