Program Lorong Wisata Makassar Berpeluang Raih Penghargaan Indonesia Awards iNews TV
Rakyatku.com Jenis Media: News
Penjurian Indonesia Awards iNews TV secara virtual terkait program dan inovasi Pemkot Makassar di kediaman Wali Kota Makassar, Jalan Amirullah, Kamis (10/8/2023).
Program Lorong Wisata (Longwis) Makassar merupakan inovasi Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar yang mengaktifkan lorong-lorong sebelumnya telantar menjadi pusat wirausaha mandiri masyarakat, membantu pertumbuhan ekonomi lokal, mengendalikan inflasi, dan meningkatkan kepuasan masyarakat, dengan dukungan partisipasi publik dan digitalisasi, termasuk Makassar Metaverse sebagai terobosan terbaru.
RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar optimistis program Lorong Wisata (longwis) meraih penghargaan pada event Indonesia Awards iNews TV. Penganugerahan ini akan diuji dan diumumkan dalam waktu dekat.
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, mengatakan pihaknya yakin program unggulan Pemkot Makassar ini berpeluang meraih penghargaan event iNews.
Danny Pomanto, sapaan Wali Kota Makassar, menjelaskan Longwis merupakan program serial lorong yang dimulai semenjak periode pertamanya.
Baca Juga : Pemkot Makassar Siapkan Konsep Bunga Rampai Kemerdekaan di Pantai Losari
Dari awalnya merupakan program Lorong Bersih, Lorong Sehat, Lorong KB, Lorong Inflasi, Smart Lorong, Badan Usaha Lorong, Lorong Garden, dan yang terakhir ialah Longwis.
"Longwis ini merupakan sebuah multiinovasi yang melibatkan masyarakat secara keseluruhan sehingga masyarakat diberdayakan dengan adanya kemandirian berwirausaha di lorong-lorong,” kata Danny Pomanto di sela-sela penjurian Indonesia Awards iNews TV secara virtual terkait program dan inovasi Pemkot Makassar di kediaman Wali Kota Makassar, Jalan Amirullah, Kamis (10/8/2023).
Danny Pomanto mengungkapkan lorong-lorong di Makassar sebelumnya telantar, tetapi kini patut disyukuri karena mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat.
Baca Juga : IPAL Komunal Skala Kota, Solusi Makassar Capai Target Bebas ODF 100 Persen
Itu semua, kata dia, bertujuan untuk mencapai visi kota Makassar, yakni Makassar sebagai Kota Dunia atau Sombere dan Smart City.
Danny Pomanto menilai lorong ibarat sel dalam tubuh, sedangkan tubuh ibarat kota. Olehnya, jika ingin memperbaiki kota, maka lorong-lorong itulah yang mesti diberdayakan.
Pria berlatar pendidikan arsitektur ini menyebut, sebagai contoh Longwis Sidney di Kecamatan Panakkukang yang masyarakatnya betul-betul sudah mandiri. Mereka sudah tidak ke pasar lagi, bahkan menghasilkan keuntungan.
Baca Juga : Laju Inflasi Kota Makassar Juli 2023 Terkendali, Turun Jadi 3,49 Persen
"Sudah menghasilkan, dengan jualan ikan yang per RT-nya mereka bisa men-share tiap tiga bulan hasil dari apa yang mereka tanam,” bebernya.
Dampak positifnya lainnya pun dirasakan, seperti pertumbuhan ekonomi Makassar yang melampaui provinsi dan nasional, inflasi terkendali, dan indeks kepuasan masyarakat yang makin baik.
Kesuksesan Longwis, lanjut dia, karena adanya public engagement, penerimaan publik, serta partisipasi publik untuk membangun lorongnya.
Baca Juga : Indira Perkuat Implementasi 10 Program Pokok PKK Lewat Aplikasi Data Dasawisma
“Public engagement dengan melibatkan dan memperkuat RT/RW. Yang tadinya insentifnya Rp75 ribu pada periode pertama saya naikkan jadi Rp1 juta,” ujarnya.
Selain itu, pelibatan influencer lokal, dewan lorong, dan unsur masyarakat lainnya. Warga yang menerima program lorongnya juga partisipasi masyarakat di sekitarnya.
Termasuk, lanjut Danny Pomanto, melengkapi Longwis dengan sistem digitalisasi dan terbarunya ialah Makassar Metaverse dengan empat CCTV pada masing-masing lorong.
Baca Juga : Wali Kota Makassar Dorong Peningkatan Pelayanan RSUD Daya, Rebut Kembali Akreditasi Paripurna
Saat ini sudah ada 2.077 lorong dari sebelumnya 1.000-an Longwis. Jumlah ini akan meningkat seiring pembenahan yang terus dilakukan Pemkot Makassar atas total 6.000-an lorong di Makassar.
Sentimen: positif (100%)