11 Agustus 2023 05:44 WIB

Mahfud mengaku sudah meyakini bahwa MA akan menolak PK Moeldoko semenjak lama

Rapat Koordinasi yang dipimpin Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD (Istimewa)

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Menko Polhukam Mahfud MD menyikapi secara biasa penolakan peninjauan kembali (PK) kepengurusan Partai Demokrat yang dilayangkan oleh Kepala Staf Presiden (KSP) Moledoko oleh Mahkamah Agung (MA).

Mahfud mengaku sudah meyakini bahwa MA akan menolak PK Moeldoko semenjak lama. Pasalnya, kubu Moeldoko sudah kalah di pengadilan tingkat sebelumnya.

"Terkait vonis MA yang menolak upaya hukum PK Partai Demokrat hasil KLB Medan, maka saya menyikapi biasa saja karena sudah meyakini jauh sebelumnya bahwa itulah yang akan terjadi," kata Mahfud dalam keterangan tertulis, Kamis (10/8/2023).

Sebut Mahfud MD sebagai Sosok Cawapres Ideal, GNK: Memiliki Integritas Sangat Mumpuni  

Sebelumnya di sebuah podcast YouTube Rhenald Kasali, Mahfud Md mengatakan bahwa hanya hakim mabuk saja yang akan mengabulkan PK yang diajukan Moeldoko.

Mahfud sebut pihak Moeldoko sudah kalah terkait permintaan penggantian kepengurusan kepemimpinan AHY di PTUN. Oleh karenanya, ia yakin MA pasti akan menolak PK Partai Demokrat.

"Oleh sebab itu, secara logis sulit untuk percaya bahwa di tingkat PK vonis MA akan berubah kecuali hakimnya mabuk, yakni mabuk dalam arti tidak bisa membaca secara utuh. Benar juga, akhirnya hakim memutus secara sangat sesuai dengan logika hukum yang wajar," jelasnya.

Pemerintah, kata dia, tidak sedang membela AHY yang menang PK. Namun, ia menyebut pemerintah tengah membela kebenaran hukum yang ditungkan oleh Menkumham yang memutuskan AHY sebagai pemimpin yang sah.

"Itu yang dibela oleh pemerintah dalam menegakkan hukum terkait gonjang ganjing di Partai Demokrat," pungkasnya.