KBRN, Tuban: Wakil Presiden Ma’ruf Amin memastikan, pemerintah telah menyiapkan beberapa langkah mitigasi terkait El Nino. Setidaknya ada tiga instrumen telah disiapkan. 

“Pemerintah sudah mengantisipasi adanya El Nino. Sudah disiapkan juga instrumen-instrumen untuk mengatasinya,” ujar Wapres dalam keterangan pers kepada awak media usai meresmikan Masjid K.H. Hasyim Asy'ari Ma’had Bahrul Huda di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis (10/8/2023).

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, sebagai langkah pertama, dengan melakukan penanaman padi lebih awal di daerah-daerah yang tidak dilanda kekeringan. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi kelangkaan stok beras saat terjadinya puncak El Nino.

“Daerah-daerah yang diperkirakan masih bisa ditanami. Sebagian di Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan di daerah Sulawesi Selatan agar dipercepat segera penanamannya,” kata Wapres.

Selain penanaman lebih, tambah Wapres, pemerintah juga telah menyiapkan stok beras melalui Bulog dari hasil panen raya petani. “Kemudian nanti kita sudah menyerap [hasil panen raya petani] untuk menyiapkan stok Bulog,” ujarnya. 

Terakhir, sebagai langkah mitigasi ketiga, pemerintah juga telah menyiapkan opsi impor beras dari negara lain. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk memastikan kecukupan beras bagi masyarakat dalam menghadapi dampak terburuk yang mungkin terjadi akibat El Nino. 

“Kita sudah menyiapkan memang sekarang ini banyak negara yang tidak mau, tapi kita sudah memesan untuk diimpor sebagai antisipasi. Sehingga, stok ini diperkirakan cukup saat menghadapi musim El Nino,” kata Wapres.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan mengalami puncaknya di Indonesia sekitar Oktober-November. El Nino membuat curah hujan menjadi rendah. Alhasil, produktivitas pangan menjadi sangat turun.