Pemilu Sering Beda Pandangan, Bagja Akui Bawaslu-KPU Mirip 'Tom and Jerry' Pusat Pemberitaan
RRi.co.id Jenis Media: Nasional
KBRN, Jakarta: Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengakui, hubungan lembaganya dengan KPU mirip film animasi Tom and Jerry. Karena, Bawaslu-KPU sering berbeda pandangan, pendapat, hingga saling melempar kritikan.
"Dulu juga kami disebut Tom and Jerry, begitu KPU (berpendapat) A, pasti Bawaslu B. Ada kritik terhadap KPU, pasti ada, terhadap Bawaslu juga iya, misalnya kami dibilang tidak seimbang, ya monggo-monggo saja," kata Bagja saat ditemui awak media di Kantor Dewan Pers, Jakarta, Rabu (9/8/2023).
Bagja mengungkapkan, Bawaslu juga tidak mau dicurigai publik jika hubungannya dengan KPU terlalu adem ayem. Terlebih dalam persoalan pemilu, pasti selalu ada perbedaan pendapat dan pandangan.
"Kalau misalnya KPU dan Bawaslu itu adem ayem, mohon maaf itu jangan-jangan sudah selesai di dalam. Itu juga kami mengkritisi satu sama lain, itu yang bagi kami tidak seperti itu juga," ucap Bagja.
Namun, Bagja menegaskan, terdapat satu perspektif yang membuat KPU dan Bawaslu tidak akan saling berbeda pandangan. Hal yang dimaksud Bagja itu, adalah perspektif tindak pidana.
"Misalnya perspektif tindak pidana, ketika rakyat menyatakan demikian sudah selesai. Perdebatan kami selesai ketika sudah diputuskan, perspektif itu selesai," ujar Bagja.
Lanjutnya, Bagja mengaku, Bawaslu dan KPU saat ini masih memperdebatkan persoalan aturan masa sosialisasi pada Pemilu 2024. Meski diyakininya, KPU mempunyai tujuan kebaikan dalam memfasilitasi semua peserta Pemilu 2024.
"Sekarang tentang sosialisasi, itu yang jadi perdebatan di antara kami. Namun kami yakin, KPU mempunyai tujuan yang sama untuk memfasilitasi semua peserta pemilu yang ada," kata Bagja.
Sentimen: netral (91.4%)