Sentimen
Positif (91%)
10 Agu 2023 : 19.14

Proyek Kebanggaan Jokowi Dikritik, Bikin China Tambah Maju

11 Agu 2023 : 02.14 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Proyek Kebanggaan Jokowi Dikritik, Bikin China Tambah Maju

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri mengkritik kebijakan pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Hal ini berkaitan dengan ekspor nikel setengah jadi melalui pengembangan fasilitas pemurnian dan pengolahan (smelter) nikel.

Pengembangan smelter yang menghasilkan nikel setengah jadi dinilai hanya menguntungkan industri China. Di mana, seperti diketahui, hasil hilirisasi nikel di Indonesia menghasilkan Nikel Pig Iron (NPI) dan fero nikel.

"Kalau hilirisasi sekedar dari bijih nikel jadi NPI atau jadi fero nikel. NPI dan fero nikel 99% diekspor ke China jadi hilirisasi Indonesia nyata-nyata mendukung industrialisasi di China itu dia, luar biasa," ujar Faisal dalam diskusi Indef, dikutip Kamis (10/8/2023).

-

-

Dia juga mengatakan bahwa kebijakan hilirisasi Indonesia pada komoditas besi dan baja keuntungannya 90% justru lari ke China, sedangkan Indonesia hanya dapat 10% saja. "Besi baja itu HS 72 Kalau nggak salah ya HS 72 Yang banyak tuh 7201 7202 yang gitu-gitu bukan besi baja dalam bentuk yang lebih sophisticated dan sungguh kita tidak dapat banyak maksimal 10%, 90% lari ke China," bebernya.

Presiden RI Jokowi kerap membanggakan keberhasilan program hilirisasi nikel di tanah air. Sebab, nilai ekspor hilirisasi nikel melejit hingga puluhan kali lipat menjadi US$ 33,8 miliar atau sekitar Rp 510 triliun (asumsi kurs Rp 15.000 per US$) pada 2022 lalu.

Sementara, apabila dibandingkan pada masa 2014 - 2015 sebelum program hilirisasi dijalankan, nilai ekspor nikel yang masih berupa bijih hanya tembus US$ 1,1 miliar - US$ 2,1 miliar.

"Setelah hilirisasi menjadi Rp 510 triliun, dari nikel kembali lagi dari US$ 2,1 billion melompat menjadi US$ 33,8 billion, berarti melompatnya berapa kali," ujar Jokowi beberapa waktu lalu.

Durian Runtuh yang diperoleh Indonesia ini baru sebatas dari satu produk turunan nikel saja. Sementara, saat ini pemerintah juga tengah menggenjot program hilirisasi mineral lainnya selain nikel, seperti bauksit hingga tembaga. "Bapak Ibu bisa bayangkan berapa angka yang muncul, dan ini baru nikel," tambahnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan juga mengatakan nilai tambah ekspor hasil hilirisasi nikel di dalam negeri tiap tahunnya mengalami lonjakan signifikan. Ambil contoh pada 2014, nilai ekspor dari bijih nikel yang belum di hilirisasi hanya mencapai US$ 2,1 miliar.

Sementara itu, pada saat kebijakan hilirisasi berjalan, nilai ekspor nikel melesat menjadi US$ 11,6 di tahun 2020, lalu US$ 22,214 di tahun 2021 dan di tahun 2022 kembali mengalami lonjakan mencapai US$ 33,8 miliar atau Rp 507,33 Triliun (asumsi kurs Rp 15.010 per US$).

"Tahun 2014 nilai ekspor sekitar US$ 2 billion. Sekarang (2022) US$ 33,8 billion. Ini untuk klarifikasi kepada kalian semua," ungkap Luhut dalam "Nikel Conference 2023" CNBC Indonesia, Selasa (25/7/2023).


[-]

-

Mesin Pencetak Uang Jokowi Sukses! RI Cuan Rp519 triliun
(pgr/pgr)

Sentimen: positif (91.4%)