KBRN, Jakarta: Pemerhati Sepak Bola Nasional Mohamad Kusnaeni menganggap, wajar keputusan PSSI menetapkan empat kota penyelenggaraan Piala Dunia U-17 di Indonesia. Diyakini, pemilihan lokasi kota tersebut melalui pertimbangan matang, terutama terkait fasilitas dan mobilitas pemain serta rombongan negara peserta.

"Keputusan masuk akal dan bisa dipahami. Mengingat piala dunia ini kan U-17 bukan senior sehingga potensi kedatangan wisatawan dari mancanegara tidak terlalu besar," kata Kusnaeni dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Kamis (10/8/2023). 

Lebih lanjut, ia menilai, dipilihnya Jakarta International Stadium (JIS) sebagai tempat  pembukaan Piala Dunia U-17 juga wajar. Lantaran JIS memiliki kapasitas besar. 

"Sementara GBK tidak bisa digunakan secara bersamaan karena ada kegiatan lain. Pilihan yang paling rasional adalah JIS," ujarnya.

Ditambah lagi, kata Kusnaeni, lokasi JIS berada di ibu kota. Sehingga lebih mudah aksesnya bagi semua negara setelah tiba di Jakarta. 

"Tentu sangat baik jika pembukaan di Ibu Kota. Kemeriahannya lebih terasa," ujarnya.

Ia menilai, JIS secara teknis memenuhi syarat untuk menggelar pertandingan internasional meski masih ada kekurangan. Namun, kekurangan JIS tidak sampai menghambat untuk menggelar pertandingan internasional. 

"Kekurangan tinggal diperbaiki aksesnya. Akses tinggal menambah jembatan penyeberangan ke kawasan Ancol. Selain itu, akses keluar di kawasan selatan," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir  telah menggelar pertemuan dengan FIFA terkait persiapan Piala Dunia U-17. Dalam kesempatan itu, Erick menawarkan,  putaran Piala Dunia FIFA U17 2023 dilaksanakan di Jakarta untuk 2 grup.

Kemudian, Bandung 2 grup, Surakarta 1 grup, dan Surabaya 1 grup. "Kami usulkan, Indonesia juga main di Jakarta, semifinal dan Final digelar di Surakarta," kata Erick. 

Dari usulan PSSI tersebut, FIFA meminta, ada fasilitas latihan yang mumpuni di mana di Jakarta perlu ditambah 2 lapangan latihan. Lalu, di Bandung ditambah 1 lapangan latihan lagi. 

Erick mencatat, FIFA sangat memperhatikan kelayakan seluruh stadion terutama pada kondisi rumput. Untuk itu, sambungnya, perawatan rumput harus ditingkatkan.  

Diungkapkan, FIFA akan mengirim tim yang lebih besar lagi pada 15-26 Agustus 2023. Salah satu bagiannya adalah tim ahli rumput dari Australia.