Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Yogyakarta
Tokoh Terkait
ERWE Pamitan, Tutup Diskografi Lewat Album ke-4
Krjogja.com Jenis Media: News
Pemutaran film dokumenter sekaligus pamitan ERWE band (foto: ist)
Krjogja.com - Benbenan sakemenge, kekancan salawase. Adagium populer di kalangan anak band itu menemui bentuk terbaiknya dalam Error Without Emotion yang selama dua dekade akrab dikenal dengan ERWE Band.
Para personel yang sekian tahun tak pernah bersua meski tinggal satu kota itu sepakat mengakhiri diskografi lewat album ke-4 yang dirilis bersama single video musik bertajuk 'Sekian' sekaligus dokumenter perjalanan di Yayasan Film Yogyakarta (Jaff) Selasa (8/8/2023) malam.
"Tepat di usia 20 tahun akhirnya album ERWE resmi kami rilis. Ini merupakan album kami yang terakhir. Keputusan itu kami ambil, karena kami sadar loyalitas waktu dan energi kami untuk ERWE saat ini mungkin blm bisa seperti dulu," kata Wowok, sebelum acara dimulai.
Album ke-4 yang berisi 11 track itu sudah mengendap selama delapan tahun. Dari 'Intro' sampai 'Salam' belum sempat mereka rilis karena terbentur banyak hal yang kala itu tak mungkin dilewati begitu saja.
Namun, Djati 'Wowok' Pambudi, Lukas Septa Indras Wibowo, Fajar Hendra Setiawan, Adib Mahfud, Alfan Kurniawan, dan Syarif Malwan merasa harus bertanggung jawab atas apa yang mereka kerjakan, lagi pula para pendengar musik dan kawan-kawan musisi terutama di Yogyakarta tak pernah menepikan karya-karya ERWE dalam kepala mereka.
"2014 adalah tahun di mana kami harus beradaptasi dengan kehidupan. Kami harus membagi waktu untuk yang lainya sehingga sepakat sementara untuk tidak berjalan bersama. Singkat cerita kami sepakat bertemu. Sambung kabar sekaligus bertanggung jawab, merilis lagu yng pernah terekam delapan tahun lalu. Dengan proses yang cukup panjang, album ke-4 selesai, bertepatan di hari lahir kami," sambung Wowok.
Meski mengakhiri diskografi album studio, ERWE tidak menutup kemungkinan untuk kembali bertemu, entah di gigs bertajuk reuni atau di konser lainnya. Sebab perkawanan di atas segalanya. "Dan selagi ada kesempatan dan rezeki umur kami tidak akan membatasi itu," tutup ERWE.
ERWE sendiri lahir 2003, bermula dari keinginan Wowok mengikuti seleksi sebuah festival band yang dihelat salah satu universitas di Yogyakarta. Musik mereka eklektik, mencampurkan banyak 'bentuk' dari Ska, Reggae, sampai Rock.
Kemunculan mereka langsung menyedot perhatian terlebih lagi SKA kala itu sangat digandrungi. Masuk album ke-2, ERWE adaptif terhadap perkembangan musik lalu menasbihkan diri sebagai band SKA Rock. (Des)
Sentimen: positif (49.8%)