AKURAT.CO, Kenaikan elektabilitas Prabowo Subianto sebagai calon presiden disebut-sebut buah dari branding negarawan yang mau merangkul dan bersahabat. Branding demikian terbukti sukses dibangun Prabowo.

"Itu branding pencitraan menurut saya, tapi dalam politik hal yang biasa saja, memang itu yang harus dilakukan," kata Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul.

Adib mengatakan, branding tersebut jadi strategi Prabowo dalam menghadapi Pilpres 2024. Sebab, sifat ini sangat berbeda ketika Prabowo melakoni kontestasi di 2014.

"Saya melihat ini citra yang dibangun Prabowo menjelang kontestasi, berbeda 180 derajat ketika 2014, berapi-api menjadi oposisi karena menjadi lawan," ujarnya.

Namun, Adib menilai sifat Prabowo yang demikian bukan hal baru. Sebab, sudah ditunjukkan Prabowo sejak memutuskan untuk bergabung dalam kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Ketika Prabowo bergabung di kekuasaan, berbalik 180 derajat ini sesuatu yang luar biasa. Menurut saya, itulah titik tolak Prabowo merubah citranya menjadi seorang yang legowo, ksatria, dan negarawan," pungkasnya.

Seperti diketahui, sifat dan kepribadian Prabowo Subianto belakangan ini tengah menjadi buah bibir. Pasalnya, Prabowo sering kali menunjukkan sikap yang rendah hati, bersahabat dan merangkul.

Hal itu dibuktikan ketika Prabowo tak mau membalas serangkaian fitnah yang ditujukan kepada dirinya. Tak hanya itu, Prabowo juga mau menyambangi markas PSI yang merupakan partai non parlemen.[]