Sentimen
Negatif (94%)
9 Agu 2023 : 12.20
Partai Terkait

Faktor Genetik Picu Demensia Alzheimer

9 Agu 2023 : 12.20 Views 3

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Faktor Genetik Picu Demensia Alzheimer

Krjogja.com - JAKARTA - Setiap orang memiliki risiko terkena demensia alzheimer. Kebanyakan ODD berusia di atas 60 tahun, namun tidak menutup kemungkinan seseorang didiagnosis Alzheimer sebelum berusia 60 tahun. Fenomena ini biasa disebut Young Onset Demensia (YOD) atau Early Onset Demensia (EOD).

Kebanyakan orang yang terkena Alzheimer berusia di atas 65 tahun. Ketika seseorang didiagnosis terkena Alzheimer sebelum ia berusia 65 tahun, ini disebut Young Onset Alzheimer’s Disease (YOAD). Biasanya, penderita YOAD ini mulai mengalami keluhan di usia 40-50an, dan memiliki faktor risiko genetik yang kuat yang harus dibuktikan dari cek genetic (Familial Alzheimer’s Disease/FAD). ODD yang termuda ada di Inggris berusia 23 tahun dengan diagnosis Parkinson Demensia yang juga berhubungan dengan genetik dari ibu.

Masalah demensia Alzheimer pada orang muda umumnya berkaitan dengan faktor genetik. Pasalnya orangtua yang mengalami demensia Alzheimer juga bisa menurunkan penyakitnya itu kepada anaknya. Namun persentase kasus demensia Alzheimer pada orang muda sangat kecil, hanya di bawah satu persen dari jumlah orang yang mengalami Alzheimer.

Beberapa gaya hidup yang bisa mencetuskan lahirnya demensia Alzheimer’s lebih dini antara lain adalah kurang berolahraga, kebiasaan minum alkohol, merokok, dan mengonsumsi makanan-makanan tidak sehat yang tinggi lemak jenuh dan gula.

Di usia 20-an, penyebab gangguan memori dan fungsi otak yang tersering bukanlah Alzheimer. Penyebab yang paling umum adalah Functional Cognitive Impairment (FCI). FCI sering terjadi pada orang usia produktif dengan pekerjaan yang menantang. Akumulasi dari berbagai stres menurunkan kapasitas fungsi otak. Semakin berusaha untuk fokus mengerjakan sesuatu, justru semakin kacau hasilnya. Ini bisa disertai dengan gangguan mood seperti depresi – maupun tidak.

Demikian Guru Besar Unika Atma Jaya, yang juga Pembina ALZI, Prof Dr dr Yuda Turana, SpS(K) dlmengatakan
Unika Atma Jaya telah bekerja sama dengan Alzheimer Indonesia (ALZI) membentuk pusat layanan terpadu Demensia Alzheimer yang diberi nama Atma Jaya – Alzheimer Indonesia (ATZI).

Bertepatan dengan peringatan 10 tahun Alzheimer Indonesia, Unika Atma Jaya mengadakan serangkaian acara yang fokus untuk memberikan penghargaan bagi para caregivers sebagai garda terdepan pendamping Orang Dengan Demensia (ODD) di Gedung Yustinus pada Sabtu (5/8/2023).

Karena itu dia mengajak kaum muda untuk meningkatkan kesadaran tentang alzheimer. Karena penyakit tersebut mulai menyerang usia muda. “Anak muda sejak usia 20 tahun perlu memulai kebiasaan hidup sehat yang melindungi otak dari bahaya demensia di usia lanjut. Karena penyakit itu mulai diderita usia muda,” katanya.

Sementara itu, pendiri Alzi, DY Suharya mengatakan, peringatan ‘Satu dasawarsa ALZI’ memberi kesempatan bagi organisasi untuk mencapai tahap berikutnya dalam spirit melayani dan memberi kualitas hidup yang terbaik bagi Orang Dengan Demensia dan caregiversnya di Indonesia.

Upaya yang dilakukan ALZI berupa edukasi, training, support group, pelayanan konseling Navigasi Perawatan ALZI (NARAZI), home visit, program online-offline, materi video di kanal Youtube, sosial media, menguatkan kemitraan dan mendorong berbagai kebijakan di tingkat nasional.

“Lewat berbagai kegiatan itu, kami ingin memastikan dala 10 tahun kedepan para caregivers dan Orang Dengan Demensia juga lansia akan sehat rohani jasmani dengan semangat tinggi untuk berkarya,” katanya.

Kegiatan ALZI kedepan adalah menguatkan ‘Pasukan Ungu’ level berikutnya atau disebut Care Navigators yang memiliki kemampuan kepemimpinan dan komunikasi membantu keluarga dalam menavigasi perjalanan perawatan dan pendampingannya.

“Keberadaan care navigators ALZI berpotensi menurunkan beban ekonomi yang muncul ketika kita menjadi caregivers. Sebagai gambaran, jika ada 1,2 juta ODD di Indonesia, idealnya akan ada 100.000 care navigators yang dapat membantu mereka,” ucap DY. (Ati)

Sentimen: negatif (94.1%)