Sentimen
Positif (99%)
9 Agu 2023 : 10.24
Informasi Tambahan

Kasus: pengangguran, stunting

Wajib Baca! Sri Mulyani Bagikan Kabar Baik soal Ekonomi RI

9 Agu 2023 : 17.24 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Wajib Baca! Sri Mulyani Bagikan Kabar Baik soal Ekonomi RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Indonesia berhasil tumbuh 5,17% pada kuartal II-2023, di tengah tren pelemahan ekonomi global yang melanda sebagian besar negara maju dunia.

Atas pencapaian ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membagikan kebahagiaannya terhadap realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia ini dalam unggahan akun instagram pribadinya @smindrawati.

"Kereeen habis..! BPS mengumumkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (yoy) Triwulan 2-2023 (Q2/2023) sebesar 5,17%. Tujuh kuartal berturut-turut ekonomi Indonesia tumbuh di atas 5%," kata Sri Mulyani ditambah dengan emoticon senyum di postingan instagramnya, Selasa (8/8/2023).

-

-

Sri Mulyani mengunggah foto-foto 'full senyum' yang disandingkan dengan data-data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode itu yang telah dipaparkan BPS.

Mantan pejabat Bank Dunia ini membagikan 'rahasia' dari pencapaian ekonomi Indonesia yang sangat baik, pada saat banyak negara lain justru mengalami perlemahan ekonomi.

Adapun, dia mengemukakan pertumbuhan kuartal II-2023 Indonesia disumbangkan oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh tinggi sebesar 5,23%. Menurut Sri Mulyani, ini disebabkan keberhasilan pemerintah menurunkan inflasi, menjaga daya beli rakyat, dan keyakinan atau confidence konsumen.

Di sisi lain, dia melanjutkan bantuan sosial tambahan turut membantu daya beli kalangan tidak mampu, akibatnya saat kegiatan ldul Fitri ikut mendukung konsumsi mereka.

Dari sisi investasi atau PMTB yang tumbuh 4,63% menurutnya didukung kebijakan dan insentif pemerintah untuk mendorong Invetasi. Belanja Pemerintah yang melonjak 10,62% pun ia anggap bukti APBN mendorong kegiatan ekonomi, di tengah kinerja ekspor terkontraksi 2,75%, dan Impor minus 3,08% yang menggambarkan perlemahan ekonomi global.

Dari sisi pertumbuhan secara spasial atau daerah dia anggap juga merata. Jawa tumbuh 5,18%. Sumatera 4,90% Kalimantan 5,56% Sulawesi 6,64% Bali Nuasa Tenggara 3,01% dan Papua 6,35%. Sri Mulyani menekankan, ini merupakan dampak pembangunan infrastruktur yang mendorong pemerataan pembangunan.

"Jaga momentum pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Fokus terus ciptakan lapangan kerja, menurunkan pengangguran, memberantas kemiskinan, stunting, mengurangi kesenjangan dan menciptakan kesejahteraan yang adil dan merata," tegasnya.

Sri Mulyani memastikan APBN yang sehat akan terus bekerja keras melindungi rakyat, dan mendukung ekonomi yang tumbuh berkualitas, merata serta berkelanjutan.

Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan juga mencatat, kualitas pertumbuhan ekonomi juga terjaga sebagaimana ditunjukkan oleh penurunan tingkat pengangguran menjadi 5,45% pada Februari 2023 dan persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 9,36%.

"Kita akan terus mempercepat pertumbuhan ekonomi untuk dapat meraih cita-cita bersama menjadi negara berpendapatan tinggi di tahun 2045," kata Febrio melalui siaran pers.

Dia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun ini akan bertengger di kisaran level 5,1%. Artinya, berpotensi jauh dari target pertumbuhan dalam APBN 2023 sebesar 5,3%.

"Pemerintah akan terus memantau dan mengantisipasi risiko perlambatan ekonomi dunia saat ini, khususnya dampaknya terhadap ekspor-impor nasional. Dorongan terhadap keberlanjutan tahapan hilirisasi akan terus dilakukan untuk mendorong kinerja ekspor nasional," tuturnya.

Sementara itu, Bank Indonesia mengungkapkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi didukung oleh peningkatan permintaan domestik.

"Konsumsi rumah tangga tumbuh tinggi sebesar 5,23% (yoy), seiring dengan naiknya mobilitas, membaiknya ekspektasi pendapatan, terkendalinya inflasi, dan dampak positif dari Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), serta pemberian gaji ke-13 kepada Aparatur Sipil Negara," ujar Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, Rabu (9/8/2023).

Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal Pemerintah dengan stimulus makroprudensial bank sentral untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan. Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2023 mencapai kisaran 4,5-5,3%.


[-]

-

Ekonomi Tumbuh 5%, Tanda Orang RI Sejahtera Bu Sri Mulyani?
(haa/haa)

Sentimen: positif (99.6%)