Sentimen
Negatif (57%)
9 Agu 2023 : 08.14
Partai Terkait
Tokoh Terkait

Copernicus Bongkar Situasi Bumi, Welcome Global Boiling!

9 Agu 2023 : 15.14 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Copernicus Bongkar Situasi Bumi, Welcome Global Boiling!

Jakarta, CNBC Indonesia - Observatorium Iklim Uni Eropa (UE), Copernicus, memberi peringatan mengerikan untuk bumi. Hal ini terkait era "global boiling" atau "pendidihan global" yang kini terjadi di bumi.

Dalam pernyataan Selasa, lembaga yang memiliki nama serupa dengan astronom Nicolaus Copernicus itu mengatakan bulan Juli tahun ini, resmi menjadi bulan terpanas yang pernah tercatat di Bumi. Juli lalu, suhu rata-rata dunia mencapai 0,33 derajat Celcius lebih tinggi dari rekor yang ditetapkan pada Juli 2019 ketika suhu rata-rata 16,63C.

-

-

"Suhu rata-rata global untuk Juli 2023 dipastikan menjadi rekor tertinggi," tegas Wakil Direktur Layanan Perubahan Iklim Copernicus UE, Samantha Burgess, merujuk catatan pengamatan 120.000 tabun terakhir, dikutip AFP, Rabu (9/8/2023).

"Diperkirakan sekitar 1,5 derajat lebih hangat daripada rata-rata tahun 1850 hingga 1900," tambahnya.

Kenaikan suhu tak dipungkiri akibat pembakaran bahan bakar fosil. Menurutnya, ini telah membuat gelombang panas menjadi lebih panas, lebih lama, dan lebih sering, serta mengintensifkan cuaca ekstrem lainnya seperti badai dan banjir.

"Gelombang panas dialami di beberapa wilayah di belahan bumi utara, termasuk Eropa selatan. Suhu di atas rata-rata terjadi di beberapa negara Amerika Selatan dan di sebagian besar Antartika," ujarnya lagi.

"Rekor ini memiliki konsekuensi yang mengerikan baik bagi manusia maupun planet yang terkena peristiwa ekstrem yang semakin sering dan intens," tambahnya.

"2023 saat ini merupakan tahun terhangat ketiga hingga saat ini dengan 0,43C di atas rata-rata baru-baru ini, dengan rata-rata suhu global pada bulan Juli sebesar 1,5C di atas tingkat pra-industri," jelasnya lagi.

Sementara itu, Direktur Copernicus Carlo Buontempo mengatakan kenaikan suhu kini pada periode luar biasa. Di luar catatan resmi ini, dia mengatakan data proksi untuk iklim lebih jauh, seperti cincin pohon atau inti es , menunjukkan suhu yang terlihat pada periode tersebut bisa "belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah dunia dalam beberapa ribu tahun terakhir".

"Bahkan mungkin lebih lama di urutan 100.000 tahun" katanya lagi.

Sementara itu, Direktur Layanan Iklim Organisasi Meteorologi Dunia, Chris Hewitt mengatakan panas ekstrem ini seharusnya tak mengejutkan. Hal itu Sudan diprediksikan.

"Itu benar-benar konsisten dengan apa yang telah diprediksi para ilmuwan selama bertahun-tahun," katanya.

Sebelumnya, PBB memberi tanda "SOS" dan menegaskan bumi memasuki era baru. Bukan global warming tetapi global boiling.

Ini merujuk ke era "mendidih global". Pemanasan global, tegas lembaga itu kini berganti mendidih global, merujuk panasnya suhu bumi saat ini.

"Era pemanasan global telah berakhir dan era pendidihan global telah tiba", kata Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, dikutip Guardian.

"Perubahan iklim ada di sini. Itu menakutkan. Dan itu baru permulaan," tambahnya.

"Masih mungkin untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5C (di atas tingkat pra-industri), dan menghindari perubahan iklim yang paling buruk. Tapi hanya dengan aksi iklim yang dramatis dan langsung," tegasnya lagi.


[-]

-

Bukan Perang! 195.000 Orang Tewas di Eropa, Ada 'Kiamat' Apa?
(sef/sef)

Sentimen: negatif (57.1%)