Tak Gentar, Filipina Tolak Mentah-Mentah Seruan China Pindah dari Perairan Sengketa
iNews.id Jenis Media: Nasional
MANILA, iNews.id - Filipina menegaskan tak akan pindah dari pulau karang di Laut China Selatan yang disengketakan dengan China. kKapal Penjaga Pantai China pada 5 Agustus lalu mencegat dan menembak kapal logistik Filipina dengan meriam air, memicu protes keras.
Kapal itu mengangkut personel militer Filipina yang akan melanjutkan tugas menjaga daerah perairan terluar saat diserang. Kapal juga membawa logistik untuk personel militer Filipina.
Pejabat senior Dewan Keamanan Nasional Filipina (NSC) Jonathan Malaya menyamakan insiden pada 5 Agustus dengan perang tak seimbang antara David dan Goliath.
Dia menegaskan peningkatan kehadiran China di pulau karang Second Thomas Shoal tidak akan menghalangi tekad Filipina untuk mempertahankan wilayahnya.
"Kami tidak akan pernah meninggalkan Beting Ayungin," kata Malaya, meruju pada sebutan nama lokal pulau tersebut.
Pernyataannya itu merupakan respons penolakan atas desakan China agar Filipina memindahkan kapal perang yang dikandaskan di wilayah itu sebagai klaim teritorial.
"Kami akan terus mengirim pasukan ke kapal yang dikandaskan selama diperlukan," kata Malaya, Senin (7/8/2023).
Dia menegaskan sudah menjadi hak Filipina untuk menjaga dan memasok kebutuhan ke pos penjagaan itu untuk menunjang kebutuhan pasukan.
China sebelumnya mendesak Filipina untuk tidak mengirim kapal ke pulau karang dan bahan material untuk melakukan perbaikan maupun pembangunan skala besar.
Negeri Tirai Bambu mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan sebagai miliknya melalui sembilan garis putus-putus. Klaim itu dimentahkan Pengadilan Arbitrase Internasional yang memenangkan gugatan Filipina.
Editor : Anton Suhartono
Follow Berita iNews di Google News
Bagikan Artikel:
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.
Sentimen: netral (80%)