Sentimen
Tokoh Terkait
Duet Prabowo-Gibran Terhalang Restu Jokowi, Hanya Rumor
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.COPartai Gerindra menepis Prabowo Subianto gagal berduet dengan Gibran Rakabuming Raka, lantaran Presiden Jokowi tidak memberi restu. Waketum Gerindra Habiburokhman menegaskan hal itu sebatas rumor karena pencapresan belum dibahas dalam internal koalisi, dan urusan capres-cawapres menjadi domain Prabowo dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
Habib mengaku tidak pernah mendengar adanya agenda Prabowo bakal berduet dengan Gibran, sekalipun relasi keduanya harmonis dan akrab. Begitu pula dengan kabar Prabowo tidak diizinkan Jokowi dan istri, Iriana, untuk menjadikan Gibran pasangan pada Pilpres 2024.
"Saya tidak pernah mendengar isu tersebut,” kata Habib, kepada Akurat.co, di Jakarta, Senin (7/8/2023).
baca juga:“Dan saya pikir tidak pada tempatnya saya menanyakan isu tersebut kepada Pak Prabowo," tambah Wakil Ketua Komisi III DPR.
Upaya menduetkan Prabowo-Gibran tak lepas dari uji materi batas usia capres-cawapres, dari 40 menjadi 35 tahun yang sedang berproses di Mahkamah Konstitusi (MK), dengan salah satu pemohon PSI. Uji materi terhadap Pasal 169 Huruf q UU Pemilu, dicurigai untuk memuluskan langkah Gibran berkontestasi pada Pilpres 2024.
Gibran telah membantah memiliki rencana untuk maju. Dirinya merasa belum cukup modal baik secara pengalaman maupun usia, untuk maju pada level nasional. Presiden Jokowi juga meminta Gibran tidak dikaitkan dengan uji materi yang sedang berproses di MK.
Sedangkan Gerindra yang sudah belasan bulan berkoalisi dengan PKB, telah mendapatkan dukungan dari PBB. Prabowo juga sempat bertandang ke Markas PSI, di Jakarta, untuk bersilaturahmi.
Menurut Habib, internal Gerindra mendukung koalisi yang sudah dijalin dengan PKB. Bahkan salah satu poin kerja sama politik Gerindra-PKB, menyerahkan sepenuhnya penentuan capres-cawapres kepada masing-masing ketum.
PKB yang belakangan ini melakukan penjajakan dengan PDIP, masih berharap agar Muhaimin menjadi pasangan Prabowo. Habib menegaskan, internal koalisi masih menunggu keputusan Prabowo-Muhaimin untuk menetapkan pasangan capres-cawapres.
"Saya dalam posisi menunggu saja apa keputusan Pak Prabowo dan Gus Muhaimin Iskandar terkait capres dan Cawapres dari koalisi kebangkitan Indonesia Raya," ujarnya.
Sentimen: positif (44.4%)