Sentimen
Negatif (99%)
8 Agu 2023 : 14.04
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Depok

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait

Kesaksian Penjaga Kos Setelah Altafasalya Habisi Nyawa Muhammad Naufal Zidan: Ingin Jual Ponsel

8 Agu 2023 : 14.04 Views 3

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Nasional

Kesaksian Penjaga Kos Setelah Altafasalya Habisi Nyawa Muhammad Naufal Zidan: Ingin Jual Ponsel

JAKARTA - Altafasalya Ardnika Basya tak lagi bisa menghirup udara bebas usai diamankan pihak kepolisian pada Jumat, pekan lalu. Ia diamankan petugas kepolisian usai terbukti menghabisi nyawa junior kampusnya, Muhammad Naufal Zidan.

Pembunuhan tersebut terjadi pada Rabu tanggal 2 Agustus 2023, di kamar kos korban yang beralamat di Jalan Palakali, Kukusan, Beji, Kota Depok. Sementara jasad korban dan kasusnya baru terungkap pada Jumat tanggal 4 Agustus 2023.

BACA JUGA:

Penjaga Kos Wisma Ladika, Sunarsih mengatakan, sehari-hari Altaf adalah anak yang sopan dan ramah. Bahkan, dia sering menegur saat bertemu dengan Sunarsih.

Sunarsih menambahkan, sebelum ditangkap polisi pada Jumat lalu, Altaf sempat mengatakan kepada Sunarsih bahwa dirinya ingin menjual ponsel untuk membayar kontrakan.

"Itu satu hari sebelum ditangkap polisi," kata Sunarsih.

BACA JUGA:

Sementara itu, teman satu kos pelaku yang juga mengenal korban, Akbar mengatakan, awalnya ia tak mengetahui soal penangkapan pelaku.

Ia hanya lebih dulu tahu kabar bahwa korban telah meninggal dunia.

Dirinya yang berstatus sebagai Ketua Himpunan di jurusan kuliah korban pun langsung mendatangi lokasi kejadian.

Ia pun mengaku bahwa polisi sempat menunjukkan rekaman CCTV yang memperlihatkan detik-detik terakhir korban masih hidup. Dalam rekaman CCTV tampak korban dan pelaku datang ke kosan korban dalam waktu bersamaan.

Baca Juga: Balkon Fest Gelaran Pesta Rakyat untuk Warga Wringinputih

Follow Berita Okezone di Google News

Dari rekaman CCTV itulah terungkap bahwa orang yang terakhir bersama korban itu adalah Altafasalya yang merupakan teman satu kosannya.

"Sempat dilihatin rekaman CCTV, korban datang bareng pelaku di kosan," ujarnya.

Di sisi lain, civitas akademika UI mengapresiasi dan memberikan dukungan kepada jajaran Polrestro Depok untuk menangani kasus yang melibatkan dua mahasiswa jurusan Sastra Rusia FIB UI ini.

Para dosen menawarkan diri untuk membantu sebagai saksi ahli ataupun perbantuan dalam proses hukum sesuai kewenangannya. UI juga memiliki layanan lembaga untuk membantu mahasiswa yang memiliki permasalahan untuk berkonsultasi mencari jalam keluar agar tidak terjadi lagi hal serupa.

Kriminolog UI, Adrianus Meliala juga menyebut bahwa belum ada perwakilan dari UI yang datang menemui pelaku. Dan terkait status kemahasiswaan dari pelaku, ia belum bisa memberikan komentar.

 BACA JUGA:

"Jika hal-hal yang diperlukan, di mana kami sebagai ahli bisa membantu, maka kami bisa membantu. Mengingat kami di UI juga ada 3.000 dosen ya. Tentu kalau misalnya diperlukan ahli psikologi, ahli kedokteran, atau yang lain, kami akan dengan senang hati membantu," ujar Andrianus di Mapolres Metro Depok, Senin (7/8/2023).

Adapun, pelaku dan korban terdaftar sebagai mahasiswa aktif jurusan Sastra Rusia di FIB UI. Muhammad Naufal Zidan adalah mahasiswa angkatan 2022 sedangkan Altaf adalah mahasiswa angkatan 2020.

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Sentimen: negatif (99.6%)