KBRN, Gunungsitoli: Berdasarkan info perkembangan harga kebutuhan pokok pada minggu pertama bulan Agustus 2023 dari Dinas Perdagangan dan Ketenagakerjaan Kota Gunungsitoli, cukup mengalami perubahan bila dibandingkan dengan harga kebutuhan pokok pada minggu lalu.

“Info harga pasar terus merelease harga mutakhir terkait kebutuhan pokok, tujuan kita agar dapat lebih mudah dipantau masyarakat,” ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Ketenagakerjaan Kota Gunungsitoli Yurisman Telaumbanua S.Sos, M.Ec.Dev, Selasa (08/08/2023).

Beberapa diantaranya seperti kacang kedelai pada minggu keempat bulan Juli 2023 dengan harga 25.000 rupiah perkilogram, mengalami kenaikan harga pada minggu pertama bulan Agustus 2023 sebesar 28.000 rupiah perkilogram, kenaikan harga ini disebabkan berkurangnya stok kacang kedelai.

Untuk kacang tanah pada minggu keempat bulan Juli 2023 dengan harga 25.000 rupiah perkilogram, juga mengalami kenaikan harga pada minggu pertama bulan Agustus 2023 menjadi 30.000 rupiah perkilogram, kenaikan harga juga disebabkan berkurangnya stok kacang kedelai.

Sementara bawang merah lokal pada minggu keempat bulan Juli 2023 terjual dengan harga 35.000 rupiah perkilogram, di awal Agustus 2023 malah mengalami penurunan harga menjadi 32.000 rupiah perkilogram dikarenakan tercukupinya stok bawang merah lokal.

Cabe merah biasa dan cabe rawit hijau juga termasuk komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga di awal Agustus 2023, masing-masing menjadi 40.000 dan 45.000 rupiah perkilogram, jika sebelumnya 30.000 dan 40.000 rupiah perkilogram.

Begitu pula dengan harga telur ayam kampung yang mengalami kenaikan, dari 73.500 rupiah perkilogram menjadi 84.000 rupiah perkilogram. Namun disisi lain, daging ayam broiler turun harga dari 36.000 menjadi 35.000 rupiah perkilogram disebabkan tercukupinya stok daging ayam broiler dari peternak.

“Dalam monitoring harga bahan pangan di pasar tradisional, selain mengecek harga di pasaran, pihaknya juga mengingatkan kepada para pedagang agar tidak melakukan penimbunan atau bahkan spekulasi harga agar jangan sampai ada kenaikan harga yang mencolok namun diupayakan cenderung tetap stabil,” tutup Yurisman.