Sentimen
Negatif (94%)
7 Agu 2023 : 18.50
Informasi Tambahan

Kasus: zona merah, kebakaran

BMKG Ingatkan Wilayah RI Ini Zona Merah Kebakaran

7 Agu 2023 : 18.50 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

BMKG Ingatkan Wilayah RI Ini Zona Merah Kebakaran

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan, sejumlah wilayah di Indonesia akan mengalami potensi kebakaran sangat mudah. Prediksi ini mengacu pada tingkat kekeringan tanah dan bahan mudah terbakar pada permukaan tanah, berlaku untuk besok, Selasa (8/8/2023).

Sistem Peringatan Kebakaran Hutan dan Lahan (SPARTAN) BMKG menunjukkan, fine fuel moisture code (FFMC) di berbagai wilayah RI masuk kategori merah. FFMC menunjukkan tingkat potensi kemudahan terjadinya kebakaran ditinjau dari parameter cuaca pada bahan-bahan ringan mudah terbakar di lapisan atas permukaan tanah. Memproyeksikan tingkat kekeringan bahan-bahan ringan mudah terbakar, seperti humus permukaan, sampah dedaunan kering, alang-alang, dan bahan ringan lain, yang biasanya menutupi lantai hutan pada kedalaman 1-2 cm.

Wilayah-wilayah zona merah tersebut adalah sebagian besar wilayah di Jawa, Bali, sampai Nusa Tenggara, lalu sebagian wilayah Riau, Jambi, Sumatra Selatan, dan Jambi, sebagian Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi Selatan dan Tenggara, dan sebagian wilayah Papua berwarna merah.

-

-

"Artinya, alang-alang dan dedaunan yang biasanya menutupi lantai hutan dalam kondisi sangat kering dan sangat mudah terbakar," dikutip dari situs resmi BMKG, Senin (7/8/2023).

Sementara, drought code (DC) untuk esok hari menunjukkan, hampir seluruh wilayah Jawa sampai Bali hingga Nusa Tenggara dalam zona merah.

Drought code menunjukkan kondisi lapisan permukaan tanah bagian bawah di wilayah-wilayah tersebut sangat kering. Bahkan, mencapai kondisi ekstrem, sehingga larangan melakukan pembakaran lahan harus digalakkan.

"Berdasarkan catatan historis, kondisi kabut asap sangat parah di Indonesia terjadi dalam rentang nilai ini," tulis BMKG.

Seperti diketahui, BMKG sebelumnya merilis, hasil monitoring hingga pertengahan Juli 2023 menunjukkan, 63% dari zona musim telah memasuki musim kemarau.

Sementara itu, Indonesia saat ini mengalami fenomena El Nino, yang diprediksi akan mencapai puncaknya pada Agustus-September 2023. Yang akan mengakibatkan kekeringan dan cuaca panas di musim kemarau tahun ini lebih ekstrem. Sejumlah wilayah di Indonesia bahkan diprediksi bakal mengalami hari tanpa hujan yang panjang.

Di saat bersamaan, Indonesia juga terkena dampak fenomena iklim lainnya, yaitu Indian Ocean Dipole (IOD) positif. Yaitu, fenomena penyimpangan suhu muka laut di Samudra Hindia yang menyebabkan berubahnya pergerakan atmosfer atau pergerakan masa udara. Di mana, saat IOD positif, suhu muka laut di Samudra Hindia bagian barat menghangat, sedangkan di bagian timur mendingin.

El Nino dan IOD Positif menyebabkan penurunan curah hujan, termasuk di Indonesia.

Foto: Dok BMKG
Dok BMKG

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, akibat kedua fenomena itu, musim kemarau di Indonesia lebih kering dibandingkan musim kemarau tahun 2020, 2021, dan 2022.

"Intensitas curah hujan bulanan diprediksi akan sangat rendah. Tentunya akan berdampak pada kekeringan yang cukup serius kalau tidak ada mitigasi atau antisipasi tepat. Demikian juga Jawa secara umum," ujarnya dalam Profit CNBC Indonesia, Jumat (4/8/2023).

"Jadi puncaknya (El Nino) memang Agustus-September, tapi ada daerah yang diprediksi hujannya baru datang nanti di bulan November. Jadi, puncaknya berlalu, tapi kekeringan masih ada. Cuma memang tidak se-intens di bulan Agustus-September," kata Dwikorita.


[-]

-

Hujan-Banjir Saat El Nino Hantam Banyak Negara, Ini kata BMKG
(dce/dce)

Sentimen: negatif (94.1%)