KBRN, Magelang: Sebanyak 1.200 pesepeda mengikuti Tour de Borobudur etape kedua yang berjarak 103 km, Minggu (6/8/2023). Start dari halaman Pura Mangkunegaran Surakarta, melewati Candi Bubrah, Candi Prambahan, dan berakhir di Zona II Taman Wisata Candi Borobudur.

“Sedangkan, pada etape pertama yang berlansung pada Sabtu (5/8) kemarin, sebanyak 300 peserta  menempuh perjalanan 113 kilometer. Mulai dari Surakarta, melalui Sragen, Waduk Botok, Kebun Teh Kemuning, Candi Cetho, dan berakhir di Taman Pracina Tuin Pura Mangkunegaran,” kata Ketua Panitia Tour de Borobudur XXII, Hendra Darmanto di Candi Borobudur, Minggu (6/8/2023).

Hendra mengatakan, peserta selain berasal dari sejumlah daerah, juga terdapat  berasal  luar negeri. Yakni dari Jerman, Yunani,  dan beberapa negara lainnya.

Ia mengakui, peserta Tour de Borobudur 2023 ini mengalami penurunan jumlahnya. Pada tahun lalu sebanyak 1.500 peserta, sedangkan pada tahun ini berkurang, hanya 1.200 orang.

“Salah satu penyebab berkurangnya peserta Tour de Borobudur tahun ini, yakni minat bersepeda mengalami penurunan. Kemungkinan bergeser  ke olahraga lari,” katanya.

Dijelaskan, pada ajang Tour de Borobudur 2023 dan mengambil tema “Unity in Diversity”, pihaknya juga menggandeng Universitas Negeri Semarang ( Unnes). Bentuk kerjasama tersebut  untuk melakukan penelitian terkait dampak Tour de Borobudur terhadap sektor perusahaan, pemerintah, dan instansi lainnya.

“Hasilnya, nanti akan menjadi jurnal penelitian. Kemudian menjadi tolok ukur bagi mereka yang mempunyai pendidikan di bidang olahraga,” katanya.

Sementara itu, kehadiran para peserta Tour de Borobudur XXIII mencapai finish di Taman Wisata Candi Borobudur dinilai menambah aktraksi pendukung.

"Kegiatan Tour de Borobudur ini merupakan salah satu aktivitas tambahan. Di bidang sport tourism di Taman Wisata Candi Borobudur,” kata General Manajer Unit Borobudur, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Jamaludin Mawardi.

Ia menambahkan, dengan adanya peserta Tour de Borobudur tersebut, juga berdampak positif bagi peningkatan angka kunjungan wisatawan. Karena, para peserta Tour de Borobudur tersebut juga tercatat sebagai wisatawan berkunjung ke Candi Borobudur pada saat  bersamaan.

“Selama kegiatan Tour de Borobudur di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur tidak sampai mengganggu wisatawan lain yang secara bersamaan dengan berkunjung. Sehingga, kami tidak menutup akses kunjungan, sehingga wisatawan tetap bisa berkunjung hingga pelataran dan naik ke monumen candi,” katanya.