AKURAT.CO Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Suharyono, menegaskan, anggotanya tidak melakukan penginjakan tempat ibadah di Masjid Raya Sumbar. 

Hal ini disampaikan Suharyono untuk menanggapi viralnya rekaman video yang berisi sejumlah anggota polisi membubarkan aksi demonstrasi para warga Air Bangis, Pasaman Barat.

Menurutnya, area yang dipijaki oleh anggota polisi itu bukan merupakan area tempat salat, melainkan aula yang digunakan sebagai tempat pertemuan.

"Simpang siur terkait dengan menginjak-nginjak tempat ibadah sudah saya jelaskan bahwa itu adalah lantai dasar, bukan area tempat ibadah," kata Suharyono dalam keterangannya, Minggu (6/8/2023).

Senada dengan Suharyono, Pengurus Harian Masjid Raya Sumbar, Rizardi Maarif, membenarkan, lokasi tersebut merupakan aula untuk pertemuan atau perkumpulan.

"Ya apabila kita menaruh mereka (masyarakat) tidur di lantai saja kan tidak bagus, makanya kita kasih karpet. Jadi, bukan tempat salat, itu tempat pertemuan," jelasnya.

Sebelumnya, viral sebuah video yang salah satunya diunggah oleh akun Twitter @YLBHI yang menunjukkan sejumlah anggota polisi yang masuk ke Masjid Raya Sumbar tanpa melepaskan alas kaki atau sepatu.

"Tindakan Bengis, Kepada Masyarakat Air Bangis. Bagaimana tidak? Masyarakat Air Bangis yang sudah aksi berhari-hari menunggu Gubernur Sumbar untuk menemuinya malah mendapat pengusiran dari tempat yang paling aman, saat sedang sholawatan," demikian yang tertulis dalam akun Twitter @YLBHI.

Sementara itu, Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono menjelaskan, pihaknya telah mengamankan kepulangan masyarakat Air Bangis yang sudah melaksanakan unjuk rasa di Kota Padang selama 6 hari.

"Kegiatan ini berlangsung dengan aman dan terkendali, semua masyarakat yang tidur dan menginap sementara di masjid raya sudah kita pulangkan dan dikawal oleh PJR, Brimob, dan Samapta. Semua kita pastikan aman sampai ke Pasaman Barat," tuturnya.