SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkap bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat bertanya perihal calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan saat bertemu di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Selasa (18/7/2023). (JIBI/Bisnis-Surya Dua Artha)

Solopos.com, JAKARTA–Pesta demokrasi akbar yang dihelat lima tahunan di Indonesia kian dekat. Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengingatkan kadernya untuk siap menghadapi apa pun hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Dia berharap semua kader Partai Nasdem siap menjalankan kompetisi tahun depan dengan menjaga kebersamaan. Surya Paloh tak ingin kadernya terpecah hanya karena kecewa dengan hasil pemilu.

PromosiCara Dapat Beasiswa Biar Kuliah Gratis, Gak Jadi Beban Keluarga

Pernyataan itu diungkapkan Surya Paloh di sela-sela peresmian kantor baru DPW Partai Nasdem Sumatera Barat, Padang, Sabtu (5/8/2023), seperti dikutip dari rilis media. “Inilah peran kita. Inilah kita. Siap untuk maju, siap untuk kalah, siap untuk menang. Inilah Nasdem,” ujar dia.

Menurut bos Media Grup itu, menjaga persaudaraan antarsesama anak bangsa lebih berharga ketimbng apa pun. Surya meyakini, prasyarat Indonesia maju harus dengan adanya penghargaan pilihan politik masing-masing.

“Mudah-mudahan dengan pemilihan ini bisa membangun masyarakat, sehingga terbangun semangat untuk saling menghargai,” harapnya.

Lebih lanjut, Surya Paloh mengingatkan setiap kekuatan Partai NasDem di seluruh Indonesia tetap menjaga etika dan mengedepankan pemikiran positif menghadapi kontestasi Pemilu 2024.

“Saat ini adalah tahun pemilu dan tahun politik. Kita akan maju tentunya dengan mengedepankan positif thinking,” jelas Surya.

Seperti diketahui, saat ini Nasdem bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Mereka sudah memutuskan mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden di Pilpres 2024.

Sebelumnya, Ketua Teritorial Pemenangan Sulawesi Partai NasDem Rachmat Gobel mengatakan berpolitik bukan soal jabatan dan kekuasaan. “Tapi untuk apa jabatan dan kekuasaan tersebut,” katanya saat menutup Orientasi Calon Anggota DPRD Partai NasDem se-Provinsi Sulawesi Tenggara di Kendari, Senin (31/7/2023).

Rachmad mengatakan menjadi wakil rakyat bukan sekadar memahami prinsip-prinsip tiga tugas pokok anggota DPR/DPRD tentang penganggaran, legislasi, dan pengawasan, tapi yang pertama dan utama adalah tentang titik berangkat menjadi politisi.

“Mulai dari nawaitunya, dari niatnya. Semua harus berangkat dari hati,” kata Rachmad dikutip dari siaran pers yang dilansir Antara.

Rachmad pun mencontohkan sebagai wakil rakyat, DPR telah menyetujui UU Cipta Lapangan Kerja karena ingin menaikkan investasi.
Setelah undang-undang itu berlaku, lanjut dia, DPR mempertanyakan kepada pemerintah sampai di mana pelaksanaan undang-undang tersebut.

“Ternyata investasi tidak naik seperti yang diharapkan. Ini harus kita evaluasi. Berarti ada sesuatu. Investor kan memiliki penilaian juga terhadap Indonesia. DPR mempertanyakan kinerja pemerintah soal ini,” katanya.

Artikel serupa telah tayang di bisnis.com dengan judul Surya Paloh: NasDem Siap Maju, Siap Kalah, Siap Menang di Pemilu 2024.