Sentimen
Positif (80%)
6 Agu 2023 : 15.09
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Yogyakarta, Sleman, Bantul

Tokoh Terkait

Sesar Opak DIY Masih Aktif, BMKG Ingatkan Ancaman Gempa Kuat dan Tsunami

6 Agu 2023 : 15.09 Views 2

Solopos.com Solopos.com Jenis Media: News

Sesar Opak DIY Masih Aktif, BMKG Ingatkan Ancaman Gempa Kuat dan Tsunami

SOLOPOS.COM - Acara jumpa pers pembukaan ASEAN Regional Disaster Emergency Response Simulation Exercise (ARDEX) 2023 di Royal Ambarrukmo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, baru-baru ini. (bmkg.go.id)

Solopos.com, SLEMAN–Keberadaan sumber gempa Sesar Opak di DIY, yang memiliki magnitudo tertarget M6,6 dan sumber gempa subduksi lempeng atau megathrust dengan magnitudo tertarget M8,7 di selatan Jawa masih terus aktif.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, seusai pembukaan ASEAN Regional Disaster Emergency Response Simulation Exercise (ARDEX) 2023 di Royal Ambarrukmo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, baru-baru ini.

PromosiCara Dapat Beasiswa Biar Kuliah Gratis, Gak Jadi Beban Keluarga

Dwikorita menegaskan tak cuma gempa, ada pula potensi tsunami setinggi 8-10 meter yang bisa menerjang pantai Selatan Jawa. Maka dari itu, menurutnya, pelatihan mitigasi kebencanaan kepada masyarakat di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) harus terus dilakukan secara berkelanjutan.

Langkah ini penting untuk terus meningkatkan ketangguhan yang berkelanjutan (sustainable resilience). Dia menandaskan sesar Opak merupakan sumber gempa yang jalurnya terletak di daratan ini memang aktif dan belum berhenti aktivitasnya.

“Sedangkan di Samudra Hindia selatan Yogyakarta juga terdapat sumber gempa subduksi lempeng atau megathrust, yang juga masih sangat aktif,” ungkap Dwikorita dikutip dari siaran BMKG di laman bmkg.go.id, Minggu (6/8/2023).

“Jadi tidak boleh berhenti upaya mitigasi dan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat. Khususnya yang tinggal di wilayah pesisir karena ancaman tsunami juga menghantui selain gempa bumi,” tambah dia.

Lebih lanjut, Dwikorita memaparkan Sesar Opak adalah patahan yang berada di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di sekitar aliran Sungai Opak. Panjang jalur sesarnya mencapai 45 kilometer di sepanjang aliran Sungai Opak.

Sungai Opak sendiri berhulu dari lereng Gunung Merapi, lalu mengalir ke selatan dengan muara langsung ke Samudra Hindia di Pantai Parangtritis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Aktivitas Sesar Opak sendiri pernah menyebabkan gempa bumi merusak pada 27 Mei 2006 yang menewaskan 6.234 orang di DIY dan Jawa Tengah.

Lebih lanjut, Dwikorita mengatakan saat ini mulai tampak adanya gejala peningkatan aktivitas kegempaan akibat Sesar Opak. Salah satunya adalah gempa dengan magnitudo 6.0 di Kabupaten Bantul 30 Juni 2023 lalu.

Namun demikian, gempa tersebut hanya menyebabkan kerusakan ringan. Menurut Dwikorita, hal ini salah satunya berkat antisipasi struktur bangunan yang cukup baik di daerah Bantul.

“Peluang periode ulang untuk terjadi gerakan lagi atau pengunciannya mulai lepas tampak dari aktivitas kegempaannya yang saat ini mulai meningkat. Kesiap-siagaan masyarakat harus terus ditingkatkan, jangan terputus,” tegasnya.

Pada kesempata  itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan bahwa pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan ketangguhan sangat diperlukan.

Negara-negara di ASEAN dapat saling bertukar nilai, ilmu, serta pengalaman terutama terkait kebencanaan yang melibatkan sipil-militer, menuju One ASEAN, One Response.

“Terkait penanggulangan bencana, kita telah bekerja sama dengan seluruh negara yang ada di wilayah ASEAN ini. Semuanya sudah terjalin dengan kokoh dengan saling membantu jika terjadi bencana di negara-negara kawasan Asia Tenggara,” tuturnya.

Sebagai informasi, Kegiatan ARDEX 2023 ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Global Platform Disaster Risk Reduction (GPDRR) tahun lalu di Bali, di mana Indonesia mendapatkan kesempatan untuk menggelar simulasi latihan penanggulangan darurat bencana.

Selain itu, acara ini bertujuan untuk membangun kapasitas dan menjalin solidaritas kerjasama negara-negara ASEAN dalam kebencanaan.

Sentimen: positif (80%)