Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Ibadah Haji
Tokoh Terkait
77 jemaah masih dirawat di Arab Saudi
Alinea.id Jenis Media: News
Khusus untuk jemaah yang sakit, Gus Men menuturkan, Kemenag melalui Kantor Urusan Haji (KUH) terus melakukan pendampingan.
"Bila nanti sudah sembuh, kami juga yang akan urus kepulangannya," tegas Menag.
Berdasarkan data Siskohat, hingga akhir masa operasional haji ada 773 jemaah wafat. Terdiri dari 752 jemaah haji reguler, 18 jemaah haji khusus, dan tiga jemaah haji furoda.
Dari 752 jemaah haji reguler yang wafat, sebanyak 562 orang di antaranya berusia 65 tahun ke atas. Sebanyak 81 orang berusia 60-64 tahun. Sedang 109 jemaah lainnya berusia di bawah 60 tahun. Jemaah wafat paling tua berusia 98 tahun (dua orang), sedang jemaah termuda yang wafat berusia 42 tahun (enam orang).
Menag juga mengungkapkan, ada dua layanan yang pertama kali dilakukan dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Pertama, fasilitasi safari wukuf lansia dan jemaah disabilitas. Total ada 129 jemaah yang mengikuti safari wukuf lansia dan jemaah disabilitas. Selain itu, ada 238 jemaah haji Indonesia yang sakit dan disafariwukufkan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
Selanjutnya, Menag akan melakukan evaluasi secara komprehensif terhadap penyelenggaraan ibadah haji.
"Kami masih memiliki beberapa catatan. Salah satunya menindaklanjuti temuan Nazaha (lembaga antikorupsi Arab Saudi) terkait dengan masalah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina," tuturnya.
Hasilnya, Nazaha Saudi menemukan adanya sejumlah kekurangan pelayanan yang semestinya disediakan pihak ketiga (Mashariq). "Ini sejalan dengan penegasan PPIH sejak awal bahwa persoalan layanan Armuzna sepenuhnya menjadi tanggung jawab Mashariq. Fakta ini akan menjadi pertimbangan dan bahan evaluasi dalam persiapan penyelenggaran ibadah haji 1444 H," ujar Menag.
Evaluasi lain yang akan menjadi perhatian, menurut Menag, adalah terkait dengan istithoah kesehatan. "Kami akan bicarakan dengan DPR, bila sebelumnya jemaah melunasi dulu biaya haji baru tes kesehatan, nah ke depan apa memungkinkan untuk dibalik," ujar Menag.
"Jadi, apakah mungkin pemeriksaan kesehatan dulu, baru pelunasan. Ini kita akan bicarakan nanti," imbuhnya.
Sementara, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Sadzily yang hadir dalam kesempatan tersebut juga mengungkapkan pentingnya evaluasi secara komprehensif.
"Kami akan menyampaikan hasil evaluasi secara resmi secepatnya. DPR juga telah melakukan pengawasan, dan laporannya sudah kami susun secara komprehensif, untuk nanti bisa kita bahas untuk perbaikan layanan haji ke depan," ujar Ace.
Sentimen: netral (95.5%)