Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Yogyakarta, Sleman, Bantul
Tokoh Terkait
Suharyanto
DIY Jadi Tempat Latihan Tim Kebencanaan Negara Asean, Ternyata Ini Alasannya
Krjogja.com Jenis Media: News
Penyelenggara Ardex.
Krjogja.com - SLEMAN - DIY menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asean Regional Disaster Emergency Response Simulation Exercise (Adrex) 2023 yang diinisiasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama AHA Center, Selasa (01/08/2023). Perwakilan tim kebencanaan negara-negara Asean hadir dalam agenda yang mengambil simulasi ancaman bencana di sesar Opak tersebut.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan perwakilan tim kebencanaan dari Asean yang tergabung dalam AHA Centre sebelumnya sudah menggelar pertemuan di Bali pada akhir tahun 2022 lalu. Forum saat itu memutuskan bahwa Indonesia akan melaksanakan agenda Adrex yang kemudian diwujudkan kali ini.
"Ini adalahbjejaring saling bantu saat terjadi bencana, terakhir kita berkontribusi terhadap bencana di Myanmar, gempa Turki dan Suriah kita kirim bantuan. Semua melalui AHA Center. Ada 10 negara Asean yang ikut ambil bagian kali ini. Semua tahapan tanggap bencana disimulasikan dalam acara ini. Ada gladi ruangan hingga gladi lapangan dengan pengerahan personil dan peralatan yang dibutuhkan termasuk prosedur komando, komunikasi, peralatan," ungkapnya pada wartawan.
Dalam simulasi kali ini para petugas kebencanaan akan menghadapi penanganan gempa akibat bergeraknya Sesar Opak di Bantul. Simulasi bukan karangan belaka karena di Bantul pernah terjadi gempa besar pada 2006 silam yang mengakibatkan ribuan orang meninggal dunia.
"Ada pengerahan pesawat helikopter untuk evakuasi korban gempa. Simulasi Gempa Bantul, karena pergerakan sesar Opak. Ini pernah terjadi 2006, sekaligus untuk mengingatkan bahwa kita semua tinggal di daerah rawan bencana yang bisa kapan saja terjadi bencana," tandasnya.
Menko PMK, Muhadjir Efendi, yang juga hadir menambahkan bahwa Ardex 2023 memutuskan melaksanakam simulasi penanganan kebencanaan di Yogyakarta. Alasannya, DIY memiliki potensi bencana yang lengkap mulai keberadaan patahan sesar Opak, Merapi dan kemungkinan terjadi Tsunami.
"Inilah mengapa DIY dipandang sangat ideal untuk simulasi. Dipilih Kabupaten Bantul untuk simulasi pergerakan sesar Opak. Ini menjadi pengingat juga bahwa kita harus siap dengan segala resiko bencana," ungkap Muhadjir.
Sementara, Wakil Gubernur DIY, Paku Alam X, menilai bahwa simulasi ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk merespon ketika terjadi bencana. "Kami berterimakasih atas dipilihnya DIY untuk simulasi bencana dalam Ardex 2023. Ini pengingat kita semua bahwa warga DIY tinggal di sesar Opak, untuk bagaimana kami bisa memahami apa yang harus dilakukan," pungkasnya. (Fxh)
Sentimen: negatif (96.9%)