Sentimen
Negatif (88%)
3 Agu 2023 : 08.15
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Timika

Tokoh Terkait

Mentan Sebut 6 Warga Papua Tengah Bukan Meninggal karena Kelaparan, Tapi Diare

3 Agu 2023 : 08.15 Views 2

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: News

Mentan Sebut 6 Warga Papua Tengah Bukan Meninggal karena Kelaparan, Tapi Diare

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menelusuri soal bencana kelaparan di Distrik Agandugume dan Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, yang diduga meninggal dunia akibat kelaparan.

Namun berdasarkan laporan yang diterimanya, enam warga yang merupakan satu keluarga itu bukan meninggal karena kelaparan, melainkan diare.

"Saya habis dua, tiga hari, dua hari terakhir ini ngecek banget apa itu kelaparan membuat dia meninggal. Kok kalau meninggal kelaparan kok cuma satu keluarga? Jadi kelaparan itu bersifat masif," jelas Syahrul di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (2/8/2023).

"Yang ada menurut laporan dari Sekwilda dan Kadis setempat bukan (meninggal) kelaparan, (tapi) diare," sambungnya.

Dia mengatakan bahwa warga tersebut sempat mengalami muntah-muntah hingga 20 kali. Setelah itu, mereka mengalami diare dan dehidrasi.

"Jadi ini menurut saya, tapi mari temen-temen mengecek, bukan karena kelaparan, tapi karena muntaber," ujarnya.

Syahrul menuturkan bahwa penduduk di Distrik Agandugume dan Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah sudah terbiasa hidup di cuaca yang ekstrem. Meski begitu, dia akan kembali mengunjungi Papua Tengah untuk mengecek soal bencana kelaparan.

"Ada ekstrim cuaca. Itu di atas gunung lho. Diatas 2.000 (diatas permukaan kaki). Oleh karena itu, orang terbiasa ada hujan atau tidak, ada es dan lain-lain. Jadi saya akan cek sama sama, lebih baik saya bilang begitu. Tapi intervensi saya akan tetap lakukan. Minggu ini. Mungkin Minggu depan saya turun lagi," tutur Syahrul.

Disisi lain, dia menyampaikan bahwa kementeriannya akan melakukan upaya untuk mengatasi kondisi di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Mulai dari, memberikan bantuan makanan selama tiga bulan hingga menyerahkan 10.000 tanaman polybag yang bisa ditanam di pekarangan rumah.

"Kita juga tidak boleh gegabah kan karena ini di puncak sana dan ada masalah sedikit di sana. Saya punya konsentrasi di timika sekarang untuk bisa mensuplai," ucap dia.

"Agenda ketiga, permanen agenda saya akan buat lahan penyangga di sana. Dan saya kira kalau di puncak itu masalah hujan es dan lain-lain setiap tahun seperti itu," imbuh Syahrul.

Sentimen: negatif (88.9%)