FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Wakil Ketua Umum Partai Gelora menduga Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang selama ini dibiayai intelijen. Namun ia menyebut intelijen itu bukan intelijen lokal.

“Dugaan saya sampai sekarang, kalau bukan sebuah gerakan bawah tanah yang membiayai nya, pasti ada pembiayaan dari pihak intelijen yang kita tidak tahu intelijen yang mana,” kata Fahri dikutip fajar.co.id dari cuitannya si Twitter, Rabu (2/8/2023).

Ia menyebut intelijen itu bukan intelijen lokal. Pasalnya, Panji kini telah berstatus tersangka oleh kepolisian.

“Tetapi dengan status dia tersangka sekarang maka pastilah Panji bukanlah produk intelejen lokal,” ujarnya.

Spekulasi lainnya, Fahri bilang Panji bisa saja adalah properti. Yang dapat dimusnahkan setiap saat, dan sekarang ini di banyak kalangan Islam, properti intelijen banyak sekali yang memiliki daya rusak kepada bangsa dan umat.

“Tapi jika mereka sudah habis masa waktu dipakai maka mereka seketika dapat dimusnahkan,” ucapnya.

Bagi Fahri, lasus Panji dan Al-Zaytun harusnya menjadi pelajaran penting bagi Indonesia dan umat Islam secara khusus. Agar ke depan tidak perlu terlalu terprovokasi untuk berlaku tidak normal.

“Tetaplah menjadi umat pertengahan dan bangsa yang moderat, sehingga dengan cara itu kita menghindarkan diri dipakai oleh orang lain oleh intelijen asing atau politisi yang sedang mencari untung dalam kegalauan bangsa dan umat kita,” pungkasnya.

“Bangsa kita jangan jadi korban pertarungan orang lain. Kita harus memimpin dan menang,” tambah Fahri.
(Arya/Fajar)