Sentimen
Negatif (100%)
3 Agu 2023 : 17.20

5 Fakta Di Balik Penuntutan Trump Oleh Federal AS

4 Agu 2023 : 00.20 Views 3

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

5 Fakta Di Balik Penuntutan Trump Oleh Federal AS

AKURAT.CO Fakta di balik penuntutan Trump yang dilayangkan oleh federal AS segera menjadi perhatian setelah kabar berita tersebut muncul. 

Diketahui, mantan Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump didakwa atas upayanya untuk membatalkan pemilu 2020 pada Selasa (1/08/2023) kemarin.

Donald Trump sendiri bukan menjadi satu-satunya orang yang akan menghadapi tuntutan atas upaya dalam membatalkan kekalahan dirinya dari Joe Biden pada pemilu AS tahun 2020 itu.

baca juga:

Banyak orang telah dihukum di pengadilan atau mengaku bersalah atas kejahatan yang berkaitan dengan serangan 6 Januari 2021 di Gedung Kongres AS oleh para pendukung Trump yang berusaha menghalangi Kongres untuk mengesahkan kemenangan Biden.

5 Fakta di Balik Penuntutan Trump Oleh Federal AS

Berikut ini beberapa fakta di balik penuntutan Trump, mantan presiden AS yang melakukan upaya pembatalan pemilu 2020, dikutip dari Reuters, Rabu (2/8/2023).

1. Pengadilan atas tuduhan konspirasi yang menghasut

Sebelumnya, sepuluh anggota kelompok ekstremis sayap kanan telah divonis bersalah dalam persidangan atas tuduhan konspirasi yang menghasut dengan peran mereka dalam serangan Capitol. 

Tuduhan konspirasi menghasut merupakan tuduhan kejahatan yang jarang dituntut yang melibatkan upaya menggulingkan, menjatuhkan, atau menghancurkan secara paksa pemerintah Amerika Serikat. Tuduhan ini berasal dari era Perang Saudara AS tahun 1861-1865.

Mereka yang dinyatakan bersalah atas dakwaan tersebut termasuk enam anggota kelompok Oath Keepers yang salah satunya adalah pendiri kelompok tersebut Stewart Rhodes.

Juga empat anggota kelompok Proud Boys, termasuk mantan pemimpinnya Enrique Tarrio. 

2. Terjadi lebih dari 1.000 penangkapan

Fakta di balik penuntutan Trump kedua yakni terjadi lebih dari 1.000 penangkapan atas upayanya dalam membatalkan pemilu.

Departemen Kehakiman AS mengatakan lebih dari 1.000 orang telah ditangkap atas tuduhan yang muncul dari serangan Capitol tersebut.  Dari jumlah tersebut, 570 orang telah mengaku bersalah dan 78 orang divonis bersalah di pengadilan.

3. Hukuman terpanjang 18 tahun penjara

Rhodes merupakan seorang mantan penerjun payung Angkatan Darat AS juga pengacara lulusan Yale, dijatuhi hukuman 18 tahun penjara pada bulan Mei 2023 atas konspirasi penghasutan dan kejahatan lainnya. 

Dalam sidang hukumannya, Rhodes menyebut dirinya sebagai tahanan politik yang berusaha menentang orang-orang yang menghancurkan negara kita.

4. Pembelaan Donald Trump

Beberapa orang yang didakwa ikut serta dalam kerusuhan di Capitol telah mencoba mengalihkan sebagian kesalahan mereka kepada Trump, yang menyampaikan pidato yang menghasut kepada para pendukungnya tak lama sebelum serangan, menjadi fakta di balik penuntutan Trump selanjutnya.

Matthew Peed, pengacara anggota Oath Keepers Edward Vallejo merupakan salah satu dari mereka yang menyampaikan mengalihkan kesalah kepada Trump.

"Tragedi 6 Januari, bahwa ratusan orang yang taat hukum seumur hidup seperti Edward Vallejo dibohongi oleh presiden yang sedang menjabat dan diberitahu bahwa pengesahan tersebut merupakan serangan terencana terhadap demokrasi kita," tulis Peed, dikutip Rabu (2/8/2023).

Vallejo dijatuhi hukuman tiga tahun penjara setelah dinyatakan bersalah atas konspirasi penghasutan dan kejahatan lainnya.

"Orang-orang yang melanggar hukum pada hari itu bukanlah anggota Al Qaeda yang mengebom World Trade Center atau bahkan 'pengkhianat' yang secara sadar memilih untuk menyerang demokrasi daripada menerima bahwa mereka secara sah kalah. Mereka adalah warga Amerika yang patriotik yang percaya secara salah (sangat salah) bahwa mereka sedang membela demokrasi melawan para pejabat yang korup," tambah Peed.

Trump mengulangi klaimnya yang salah bahwa pemilu telah dicuri darinya melalui kecurangan pemungutan suara yang meluas dan mendesak mereka untuk berbaris ke Capitol dan berjuang sekuat tenaga.

Namun, Trump membantah bahwa ia melakukan kesalahan.

5. Kasus-kasus terkenal lainnya

Fakta di balik penuntutan Trump lainnya yang juga merupakan hal atas kasus terkenal terkait serangan Capitol 2021.

Selain persidangan Oath Keepers dan Proud Boys, ada beberapa kasus terkenal lainnya yang muncul dari serangan tersebut.

Sebagai contoh kasus Jacob Chansley setelah dia difoto di dalam Capitol dalam keadaan bertelanjang dada, mengenakan penutup kepala bertanduk dan bertato.

Pada tahun 2021 ia mengaku bersalah mengambil bagian dalam kerusuhan tersebut dan kemudian dijatuhi hukuman 41 bulan penjara.

Kasus lainnya yakni pada Jared Wise yang bertugas di FBI dari 2004 hingga 2017. Ia didakwa pada Mei 2023 dengan empat dakwaan pelanggaran ringan terkait serangan itu, termasuk memasuki gedung terlarang secara tidak sah dan perilaku tidak tertib. 

Richard "Bigo" Barnett yang difoto sedang menaruh kakinya di atas meja di dalam kantor Ketua DPR AS saat itu ketika serangan terjadi, dihukum pada bulan Januari 2023 dengan hukuman 4 setengah tahun penjara.

Itulah beberapa fakta di balik penuntutan Trump yang juga merugikan lebih dari 1.000 warga negara sipil Amerika Serikat yang berakibat pada serangan Capitol 2021.

Sentimen: negatif (100%)