AKURAT.CO Kegelisahan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) semakin nyata. Pasalnya, hingga kini Ketum Gerindra Prabowo Subianto, belum memastikan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Imin), menjadi pendamping pada Pilpres 2024.

Situasi semakin tidak nyaman, lantaran PKB yang sudah belasan bulan digantung Gerindra, didekati PDIP. Artinya, ada jalur lain yang bisa dipilih apabila Cak Imin gagal jadi cawapres. 

"Mahzab PKB itu cuma satu, siapa yang menggaransi cawapres Cak Imin di situlah pelabuhan politik yang sesungguhnya," kata pengamat politik, Adi Prayitno, kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (2/8/2023).

Adi menilai, peluang hengkangnya PKB dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) terlihat dari kedekatannya dengan PDIP. Relasi itu bukan sebagai sebatas alat tawar bagi Imin dan jajaran, namun bisa menggoyahkan PKB untuk merapat mendukung Ganjar Pranowo.

"Sepertinya PDIP membaca bahwa PKB pun merasa diambangkan oleh Gerindra, oleh Prabowo, soal cawapres. Makanya digoda, digodanya bukan hanya ditemui oleh Puan, tapi memasukkan nama Cak Imin sebagai salah satu cawapres," ujarnya.

Direktur Parameter Politik Indonesia itu mengatakan, PKB berpeluang meninggalkan Gerindra, karena digaransi Ketua DPP PDIP Puan Maharani, nama Imin masuk dalam daftar cawapres untuk Ganjar Pranowo.

Menurutnya, godaan ini bisa membuat Imin lemah iman. Sebab, Imin digoda oleh partai yang jadi pemenang pemilu dua kali berturut-turut. Bahkan, PDIP mampu mengusung pasangan capres dan cawapres sendiri tanpa berkoalisi.

"Saya kira itu godaan luar biasa, itu yang membuat sangat mungkin iman politik PKB itu akan goyang, siapa sih yang enggak meleleh iman politiknya kalau digoda oleh PDIP? Ini partai besar, partai penguasa," selorohnya.

Adi menyebut, godaan yang datang kepada Imin ini semestinya menjadi peringatan bagi Prabowo untuk segera memutuskan dan menetapkan kursi cawapres.

"Intinya apa, ada pesan politik dari PKB itu terutama pada Gerindra dan Prabowo kalau Cak Imin tidak segera diumumkan sebagai cawapres, apalagi tidak diumumkan bukan tidak mungkin PKB itu angkat kaki," bebernya.