AKURAT.CO Kunjungan Ketum Gerindra Prabowo Subianto ke Markas PSI, pada petang nanti, bisa dibaca sebagai upaya menjaga suara dari kalangan milenial. Sebab, PSI yang hingga kini belum menegaskan sikap politik, identik dengan milenial.

Pengamat politik Yusak Farhan menilai, PSI bisa jadi mengalihkan dukungan ke Prabowo, lantaran relasinya dengan PDIP, partai pengusung Ganjar Pranowo tidak harmonis. Pada sisi lain, Prabowo membuka diri bagi PSI dengan cara memimpin jajaran menyambangi kantor DPP.

"PSI mungkin berubah karena menunggu arahan Jokowi. Sinyal dukungan (partai politik) akhir-akhir ini semakin menguat ke Prabowo," kata Yusak, saat dihubungi Akurat.co, di Jakarta Rabu (2/8/2023). 

Meskipun PSI tidak memiliki kursi di parlemen, kehadirannya dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bisa memberi warna tersendiri. Khususnya dalam menggaet suara pemilih pemula.

"Dukungan PSI akan menambah soliditas koalisi Prabowo. Dukungan PSI bisa menambah akseptabilitas prabowo di kalangan gen z dan milenial yang selama ini menjadi fokus PSI," ujarnya. 

Menurut survei yang diluncurkan Indikator Politik Indonesia, pada Minggu (23/7/2023), Prabowo mendapatkan tingkat penerimaan hingga 40,5 persen dari generasi z. Unggul dari Ganjar Pranowo yang menerima dukungan sebesar 35,5 persen.

Yusak menuturkan, apabila kunjungan Prabowo nantinya bisa meyakinkan PSI ikut mendukung, maka Ganjar potensi kehilangan magnet elektoral dari kalangan milenial. Artinya Prabowo untung sedangkan Ganjar kebagian ruginya.

"Jika PSI mendukung Prabowo Subianto jelas Ganjar Pranowo dirugikan," tandasnya.