Sentimen
Negatif (98%)
3 Agu 2023 : 07.12
Tokoh Terkait

Libur Nasional 2 Hari di Iran Buntut Panasnya Gila-gilaan

3 Agu 2023 : 14.12 Views 3

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Libur Nasional 2 Hari di Iran Buntut Panasnya Gila-gilaan
Teheran -

Cuaca panas ekstrem melanda Iran. Pemerintah Iran pun mengumumkan dua hari libur nasional untuk pegawai pemerintah dan bank akibat panas gila-gilaan yang terjadi di negeri itu.

Keputusan tersebut diambil setelah kantor meteorologi memperkirakan suhu melebihi 40 derajat Celsius (104 Fahrenheit) di banyak kota dan terus meroket hingga 50 derajat Celsius di wilayah barat daya Iran.

Dilansir AFP, Rabu (2/8/2023), lembaga penyiaran pemerintah Iran, IRIB, melaporkan kot-kota di provinsi Ilam, Bushehr, dan Khuzestan, telah mengalami kenaikan suhu di atas 45 derajat Celsius dalam beberapa hari terakhir.

-

-

"Kabinet menyetujui proposal Kementerian Kesehatan untuk mengumumkan hari Rabu dan Kamis sebagai hari libur nasional di seluruh negeri untuk melindungi kesehatan masyarakat," kata kantor berita resmi IRNA mengutip juru bicara pemerintah Ali Bahadori Jahromi.

Keputusan itu diambil karena gelombang panas yang 'belum pernah terjadi sebelumnya' di seluruh negeri. Kota Dehloran di Iran barat bahkan mencatat suhu tertinggi 50 derajat Celsius selama 24 jam terakhir.

Suhu udara di Iran juga diperkirakan akan meningkat di wilayah utara, termasuk di kota Ardabil serta di pantai selatan Laut Kaspia. Kementerian Kesehatan Iran telah memperingatkan risiko sengatan panas akibat paparan sinar matahari yang berlebihan.

Pemerintah Iran juga mendesak masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah antara pukul 10.00 dan 16.00 waktu setempat. Juru bicara Kementerian Kesehatan Pedram Pakain menggambarkan jumlah penyakit terkait panas dalam beberapa hari terakhir sebagai 'mengkhawatirkan'.

Otoritas Iran sebenarnya telah mengubah jam kerja musim panas untuk pegawai pemerintah. Para pegawai pemerintah diminta masuk kerja lebih awal untuk menghemat listrik di kantor saat suhu mencapai puncaknya.

Provinsi Sistan-Baluchistan di Iran tenggara termasuk yang paling parah terkena gelombang panas. Ada 1.000 orang yang telah mendapat perawatan rumah sakit di sana dalam beberapa hari terakhir karena kenaikan suhu dan badai debu. Wilayah itu juga telah lama menghadapi kekurangan air yang parah.

Iran, dengan populasi lebih dari 85 juta jiwa, termasuk negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim dan kenaikan suhu global. Seperti negara-negara terdekat, Iran telah mengalami musim kering yang ekstrem dan gelombang panas selama bertahun-tahun.

Kondisi itu diperkirakan akan memburuk seiring dengan berlanjutnya perubahan iklim. Iran juga telah mengalami kekeringan berulang kali serta banjir, sebuah fenomena yang diperparah ketika hujan deras turun di bumi yang terpanggang sinar matahari.

(haf/haf)

Sentimen: negatif (98.5%)