AKURAT.CO Pernyataan Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang meminta Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, tidak kemana-mana merupakan kode keras. Prabowo dianggap sadar bahwa Imin bisa beralih ke lain hati, dan membawa PKB meninggalkan Gerindra. 

Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid menilai, pernyataan Prabowo yang disampaikan ketika menghadiri milad dan deklarasi PBB, Minggu (30/7/2023), membuktikan Prabowo sadar posisi Imin. Malahan Jazil menyinggung Prabowo tahu Imin potensi mengalihkan dukungan.

"Jangan kemana-mana Gus (pernyataan Prabowo), itu artinya diketahui bahwa Cak Imin akan ke mana-mana. Ya kan begitu logikanya. (Imin) dicurigai akan kemana-mana," kata Jazil dalam diskusi PKB Mendengar bertajuk "Gus Imin Pilih Siapa?", di Kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Menurutnya, kekhawatiran Prabowo mendasar. Apalagi pernyatan tersebut disampaikan di tengah penjajakan PDIP-PKB.

PDIP-PKB, kata Jazil, memiliki ikatan yang bisa dilacak secara historis. Artinya, kedua partai bisa saja menemukan kecocokan untuk kembali menjalin kerja sama.

Sebaliknya dengan Gerindra, PKB belum memiliki catatan berkoalisi. Artinya, posisi PKB dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) belum pasti berlanjut.

"Kalau Gerindra baru-baru, kalau bahasa anak sekarang cinlok (cinta lokasi). Jadi bertemu, terus kita tanda tangan," ujarnya.