Sentimen
Positif (79%)
2 Agu 2023 : 07.24
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Batang, Yogyakarta, Solo, Magelang

Pemuda Asal Babadan Sukses Budidaya Kopi Arabica

2 Agu 2023 : 07.24 Views 3

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Pemuda Asal Babadan Sukses Budidaya Kopi Arabica

Krjogja.com - MAGELANG - Slamet Wahyuni pemuda asal Dusun Babadan, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Magelang sukses budidaya kopi arabica. Slamet mengaku dari budidaya kopi arabica mampu meraup omzet jutaan rupiah. Hingga saat ini ada ribuan tanaman kopi arabica di Dusun Babadan.

Slamet menjelaskan, kopi Arabica Babadan atau yang biasa dikenal Kopi Merapi Babadan bermula pada tahun 2012, ketika pemerintah ada program penghijauan ulang dengan memberikan 100.000 bibit tanaman kopi arabica.

“Untuk perawatan tanaman kopi tidak terlalu susah, yang penting membersihkan lingkungan sekitaran tanaman dan melakukan pemangkasan agar tanaman kopi tidak tumbuh terlalu tinggi hal ini agar memudahkan dalam panen dan pemupukan juga harus dilakukan,” ungkap Slamet pada saat ditemui di rumahnya, Senin (31/07/2023).

Slamet menambahkan, dalam menanam kopi diperlukan lahan yang produktif serta tanah harus subur. Dalam pemupukan misalnya, juga tidak boleh kurang karena akan mempengaruhi tumbuhnya tanaman kopi.

“Suhu untuk tanaman kopi arabica harus didaerah dingin, karena kalau tidak didaerah dingin tanaman kopi akan mudah terserang penyakit seperti penggerek batang dan penyakit karat daun,” jelasnya.

Slamet mengatakan, pada saat panen dilakukan petik merah untuk menghasilkan kopi berkualitas tinggi. Untuk panen biasanya dilakukan satu tahun satu musim dari bulan Maret sampai Agustus dan setiap pohonnya dapat menghasilkan 6 - 7 kg.

Slamet biasanya menjual hasil panen kopi dalam bentuk biji dan sebagian ia roasting, lalu digiling dan disiapkan dalam bentuk kopi bubuk. “Biasanya saya menjualnya lewat Instagram, lewat event-event kopi dan kami juga menggandeng orang-orang yang paham mengenai kopi,” katanya.

Untuk pemasarannya Kopi Merapi Babadan masih seputaran daerah Jawa meliputi Yogyakarta, Solo, Magelang dan pernah juga menjual sampai Medan. “Kami juga pernah ada permintaan dari Prancis tetapi ketersediaan barang belum mencukupi dan kedapannya kami juga akan mengusahakan untuk ekspor,” pungkasnya.

Slamet mengakui, untuk kedepanya budidaya kopi akan menjanjikan karena banyaknya penikmat kopi dan banyaknya coffee shop yang ada. (*1)

Sentimen: positif (79.9%)