Sentimen
Positif (100%)
1 Agu 2023 : 20.21
Tokoh Terkait
Taswin Zakaria

Taswin Zakaria

Maybank Indonesia Catat Laba Sebelum Pajak Menjadi Rp1,27 Triliun

1 Agu 2023 : 20.21 Views 3

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Maybank Indonesia Catat Laba Sebelum Pajak Menjadi Rp1,27 Triliun

Krjogja.com - JAKARTA - PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (Maybank Indonesia atau Bank) hari ini mengumumkan Laporan Keuangan Konsolidasian semester pertama yang berakhir 30 Juni 2023, dengan Laba Sebelum Pajak (PBT) naik 34,1% menjadi Rp1,27 triliun dari Rp944 miliar tahun lalu. Bank mencatat perolehan Laba Setelah Pajak dan Kepentingan Non-Pengendali (PATAMI) sebesar Rp960 miliar naik 44,7% dari Rp663 miliar tahun lalu.

Perekonomian Indonesia masih terus bertumbuh pada semester pertama 2023. Iklim bisnis dan kondisi pasar yang stabil telah mendorong peningkatan permintaan kredit. Bank mampu membukukan pendapatan yang lebih tinggi bersumber dari portofolio kredit dan peningkatan pendapatan fee-based yang signifikan seiring dengan membaiknya transaksi treasury. Bank juga mencatat penurunan provisi seiring dengan membaiknya kualitas aset, serta biaya overhead yang terkendali, yang secara menyeluruh berkontribusi pada peningkatan PBT dan PATAMI.

Net Interest Income (NII) Maybank Indonesia tumbuh 6,7%, didukung oleh Net Interest Margin (NIM) yang naik 41 bps menjadi 5,1% seiring dengan meningkatnya kredit dan membaiknya komposisi aset dengan imbal hasil yang lebih tinggi. Pendapatan Fee-based tumbuh 25,6% menjadi Rp1,10 triliun dari Rp872 miliar karena pendapatan fees transaksi Global Market yang melonjak sebesar 239,3% menjadi Rp182 miliar dari Rp54 miliar tahun sebelumnya.

Peningkatan ini didukung pergerakan suku bunga yang stabil dan prospek pasar yang positif serta kinerja layanan valas yang terus membaik. Di samping itu, Bank mencatat pendapatan fees di luar Global Market yang tumbuh 11,6% menjadi Rp913 miliar dari Rp818 miliar, didukung pendapatan asset recovery fees (Bank saja) yang naik lebih dari 7 (tujuh) kali menjadi Rp241 miliar serta fees terkait bisnis pembiayaan (kredit) dan ritel.

Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria, mengatakan Maybank Indonesia kembali mencatatkan kinerja positif pada laporan keuangan semester pertama 2023 dengan peningkatan pendapatan Bank didukung kualitas aset yang terus membaik.

“Perekonomian di Indonesia masih terus bertumbuh dan secara bertahap kembali ke level pra-pandemi, ditandai dengan iklim bisnis yang membaik serta pergerakan pasar yang stabil. Portofolio kredit ritel kami terus bertumbuh seiring dengan membaiknya konsumsi masyarakat, dan segmen SME ritel kami masih dapat mempertahankan momentum pertumbuhannya. Di samping itu, pada semester pertama 2023 kami juga membukukan pendapatan yang lebih baik pada bisnis treasury seiring dengan kondisi pasar yang terus bergerak stabil sejak awal tahun.”

Pada semester pertama 2023, total kredit Bank meningkat 2,9% menjadi Rp109,97 triliun dari Rp106,81 triliun, seiring dengan berlanjutnya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mendorong peningkatan konsumsi dan daya beli masyarakat.

Bank mencatat kredit CFS Ritel dan Non-ritel tumbuh 7,2% menjadi Rp69,42 triliun dari Rp64,73 triliun, didukung pertumbuhan kredit CFS Ritel yang signifikan sebesar 15,4% menjadi Rp41,49 triliun dari Rp35,95 triliun. Peningkatan kredit CFS Ritel tersebut didukung oleh pertumbuhan pembiayaan otomotif anak perusahaan sebesar 25,8% untuk kredit kendaraan roda dua dan 28,0% untuk kendaraan roda empat, serta pertumbuhan bisnis Kartu Kredit & KTA sebesar 21,8% dan KPR sebesar 1,8%.

Pada semester pertama 2023, Bank tetap mengambil langkah konservatif untuk menyeimbangkan portofolio kredit non-ritel serta menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit guna menjalin komitmen jangka panjang dengan nasabah. Melalui langkah tersebut, kredit CFS Non-ritel mengalami penurunan sebesar 2,9% disebabkan segmen Business Banking turun 6,8%, diikuti segmen kredit Usaha Kecil Menengah (diklasifikasikan oleh Bank sebagai SME+) yang turun 4,0%. Meski demikian, segmen Business Banking mampu mencatat pertumbuhan sebesar 2,7% Q-o-Q didorong oleh komitmen-komitmen baru dengan pricing yang lebih kompetitif.

Kredit segmen Retail Small-Medium Enterprise (RSME) masih terus melanjutkan momentum pertumbuhannya dengan mencatat kenaikan sebesar 1,3% menjadi Rp12,70 triliun dari Rp12,54 triliun sehubungan dengan diberlakukannya program retensi pada segmen tersebut.

 Dari sisi kredit korporasi, segmen Global Banking turun 3,7% menjadi Rp40,55 triliun, namun segmen ini bertumbuh positif sebesar 3,2% Q-o-Q. Bank berupaya agar momentum pertumbuhan segmen Global Banking dapat terus berlanjut pada kuartal-kuartal berikutnya.

Sentimen: positif (100%)