Sentimen
Positif (94%)
23 Okt 2004 : 17.57
Informasi Tambahan

Event: Hari Pers Nasional

Institusi: Dewan Pers

Kab/Kota: bandung, Banyuwangi, Kebon Sirih, Banjarmasin, Lombok, Kendari

Partai Terkait

Anugerah Kebudayaan PWI Bakal Digelar di HPN 2024, Diutamakan Bupati dan Walkot Aktif

Rilis.id Rilis.id Jenis Media: Nasional

23 Okt 2004 : 17.57
Anugerah Kebudayaan PWI Bakal Digelar di HPN 2024, Diutamakan Bupati dan Walkot Aktif

RILISID, Jakarta — Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia Pusat (AK-PWI Pusat) bakal digelar pada puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2024 di Jakarta.

Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari dan panitia pelaksana telah membahas secara khusus terkait penyelenggaraan AK-PWI 2024.

Ini mengingat banyak bupati dan wali kota (walkot) yang habis masa jabatannya, kemudian diganti pelaksana tugas atau penjabat.

Meski begitu, Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) menginformasikan bahwa masih ada ratusan bupati dan walkot yang menjabat hingga 2024.

"Bupati dan wali kota yang masih aktif ini, merupakan modal utama. Sebab, bupati dan wali kota yang ikut Anugerah Kebudayaan PWI, dari awal, mereka harus masih aktif," kata Atal di kantor PWI Pusat, Lt.4 Dewan Pers Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (1/8/2023).

Ketua pelaksana AK-PWI Yusuf Susilo Hartono menambahkan, konsep AK-PWI fokus pada bupati dan wali kota, bukan daerahnya. Ini sesuai konsep awal dicetuskan saat pertemuan redaktur Kebudayaan se-Indonesia di Siak, Riau 2014.

"Penghargaan ini sejak awal diniatkan untuk mengapresiasi kepala daerah. Sejauh mana yang bersangkutan melek kebudayaan, syukur-syukur menjadikan kebudayaan sebagai landasan pemajuan pembangunan daerah tempatan, sehingga hasilnya bisa terlihat secara konkret di daerah yang bersangkutan," tutur Yusuf.

Yang tak kalah penting, lanjut dia, di era informasi ini, bagaimana bupati/wali kota bersama media dan wartawan memajukan kebudayaan lokal maupun nasional.

Hal ini penting karena Presiden Joko Widodo selalu mengatakan DNA Indonesia itu kebudayaan. Bahkan UNESCO tahun 2017 jelas-jelas menegaskan bahwa Indonesia adalah super power kebudayaan. Dunia global pada 2022 menyadari dan sepakat bahwa kebudayaan itu sesuatu yang terbarukan. 

Sebagai informasi, AK-PWI ini digelar pertama kali pada HPN 2016 di Lombok, era Ketua Umum PWI Pusat H. Margiono (almarhum). Kemudian diteruskan oleh Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari, yakni pada HPN 2000 di Banjarmasin, HPN 2021 di Jakarta, HPN 2022 di Kendari, HPN 2023 di Medan dan HPN 2024 mendatang, kembali di Jakarta.

Sejak AK-PWI pertama pada HPN 2016 di Lombok, Sulawesi Utara sampai dengan ke lima pada HPN 2023 di Medan, Sumatera Utara, sudah 58 bupati/wali kota yang telah mendapat penghargaan. Di antaranya Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas periode 2010-2015, yang kini menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia (PAN-RB), dan Walikota Bandung Periode 2013 - 2018 M. Ridwan Kamil, yang kini menjadi Gubernur Jawa Barat. 

Inovasi Budaya Lokal

Yusuf menambahkan, AK-PWI pertama digelar tidak dengan tema. Baru yang ke dua sampai ke lima, menggunakan tema berbeda-beda, dengan mempertimbangkan konteks dan tujuan yang hendak dicapai. Adapun AK-PWI pada HPN 2024, bertema : Inovasi budaya lokal unggulan, untuk memperkuat identitas daerah.

"Inovasi tersebut mengacu pada 10 objek pemajuan kebudayaan, dalam UU Pemajuan Kebudayaan; yakni tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, seni, bahasa, ritus, permainan rakyat, olahraga tradisional, pengetahuan tradisional, dan teknologi tradisional," urainya.

Secara khusus, yang ingin dicapai dengan tema ini adalah mendorong kerja-kerja inovatif kepala daerah terhadap budaya lokal unggulan untuk menjawab tantangan masa depan, dengan tetap mengutamakan kemanusiaan dan kelestarian alam.

Adapun syarat pendaftarannya, antara lain bupati/wali kota masih aktif, dan tidak sedang berurusan dengan masalah hukum (KPK). Mendaftarakan diri, dengan mengirim proposal dan video. Pendaftaran dibuka 2 Agustus sampai 2 November 2023. 

Pertengahan Juli lalu, PWI Pusat sudah mengirim surat dan TOR AK-PWI 2024 ke PWI Provinsi seluruh Indonesia untuk diteruskan ke PWI Kabupaten dan Kota. Selain itu informasi yang sama juga sudah dikirim ke APKASI dan APEKSI. 

" Agar para pemerintah daerah, pengurus PWI daerah bisa lebih jelas, terutama secara teknisnya, Panitia Pelaksana AK-PWI Pusat akan menggelar sosialisasi via luring (tatap muka langsung) maupun daring via zoom meeting, pada Jumat, 11 Agustus 2023, pukul 14.00 - 16.00 wib," tutur Yusuf. (*)

Sentimen: positif (94.1%)