Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Purworejo, Dukuh
Tokoh Terkait
Akhid Nuryati
Ahmad Hanafi
Merti Dusun Beran, Tiga Gunungan Besar Ludes Sebelum Rayahan
Krjogja.com Jenis Media: News
Warga Padukuhan Beran kirab gunungan dan ubarampe lainnya keliling kampung. (Foto: Asrul S)
Krjogja.com - KULONPROGO - Upacara adat tradisional merti padukuhan menjadi momentum penegasan pendidikan karakter bagi anak-anak. Apalagi kegiatan tersebut sebagai upaya membangkitkan spirit membangun dan merawat aset padukuhan termasuk aset di sektor pendidikan anak di tingkat padukuhan.
"Anak-anak juga merupakan aset penting yang perlu kita siapkan dalam membangun Bangsa sekaligus menghadapi kemajuan teknologi informasi. Artinya aset padukuhan bukan saja bangunan fisik dan tradisi masyarakat Jawa yang adi luhung saja tapi anak-anak juga perlu ditanamkan pendidikan karakter, sehingga mereka ke depan tetap peduli terhadap pelestarian seni dan budaya," kata anggota DPRD Kulonprogo Edi Priyono SIP saat menghadiri Merti Padukuhan Beran Kalurahan Bugel Kapanewon Panjatan, Kabupaten Kulonprogo, DIY, Jumat (28/7/2023).
Animo warga masyarakat mengikuti prosesi Merti Padukuhan Beran yang dihadiri Panewu Panjatan Jumarno dan Kasi Adat Tradisi dan Lembaga Budaya pada Kundha Kabudayan Kulonprogo Rudiatin tersebut memang luar biasa, hal tersebut nampak dari peristiwa unik yang terjadi.
Sebelum ritual doa bersama dan belum waktunya memperebutkan gunungan, ternyata warga sudah tidak sabar dan langsung menyerbu semua gunungan besar sehingga dalam waktu singkat ludes dirayah warga. Prosesi dilanjukan kenduren, warga makan bersama secara lesehan.
Di tengah derasnya kemajuan tehnologi yang terbukti telah menggeser peradaban masyarakat maka merti padukuhan bisa menumbuhkan harapan untuk menghambat pengaruh budaya asing.
"Keterlibatan anak-anak dalam prosesi merti padukuhan akan membuat mereka mengenal dan melestarikan sekaligus mengembangkan seni budaya Jawa. Kita bisa simpulkan merti padukuhan memang efektif untuk menanamkan nilai-nilai luhur tradisi. Upacara adat tersebut memuat dua aspek pembangunan lahiriyah dan batiniyah," ungkap Edi.
Ketua DPRD Kulonprogo, Akhid Nuryati SE menitip pesan agar warga Padukuhan Beran tetap konsisten melestarikan adat budaya Jawa yang berkembang di tengah-tengah masyarakat.
"Tema merti Padukukhan Beran, Kanthi Greget Merti Padukuhan Nguri-uri Budaya Mboten Nilaraken agama memang luar biasa yang mengandung arti sangat mendalam, dengan semangat merti padukuhan kita melestarikan budaya tanpa meninggalkan agama," jelasnya.
Dukuh VII Beran, Sariyanto mengatakan, rangkaian upacara adat Merti Padukuhan Beran, bersih-bersih lingkungan, kirab gunungan, kenduri, pementasan kesenian tradisional jathilan dan puncaknya pengajian umum oleh Kyai Ahmad Hanafi dari Purworejo Jateng.
"Selain mengoptimalkan stimulan Danais warga kami juga gotong royong memenuhi kebutuhan acara merti padukuhan, sehingga terlaksana dengan sukses," ungkap, Sariyanto. (Rul)
Sentimen: positif (99.6%)