Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gunungkidul
Warga Gunungkidul Dominasi ART dari DIY, Diingatkan Tak Tergoda Gaji Besar Kerja Muda
Krjogja.com Jenis Media: News
Suasana sosialisasi bebarengan dengan HUT Srikandi Mandiri untuk pekerja rumah tangga bebas TPPO. (Foto : Harminanto)
Krjogja.com - YOGYA - Binmas Polda DIY berkolaborasi bersama PT Srikandi Mandiri Duta Mulia berkolaborasi menggelar sosialisasi terkait Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Sabtu (29/7/2023) siang di kawasan Timoho. Kegiatan yang diadakan untuk memperingati 20 tahun Srikandi Mandiri tersebut dihadiri perwakilan pekerja informal baik Asisten Rumah Tangga (ART) hingga Pramurukti.
Kompol Utari SW SH, Kasi Binpenata Dit Binmas Polda DIY mengatakan pihaknya terus berusaha memberikan sosialisasi pada masyarakat terkait TPPO, karena tindak pidana tersebut kini semakin banyak terjadi. Utari membagikan tips pada para pekerja agar tak menjadi korban TPPO, di antaranya mencari penyalur yang legal serta tak tergiur janji manis tertentu.
"Biasanya orang yang berniat jahat sengaja menawarkan pekerjaan dan sasaran pada masyarakat yang pendidikan kurang dan terkendala faktor ekonomi. Ini baru menjadi atensi pimpinan kami untuk menindaklanjuti hal tersebut, sehingga kami terus aktif melakukan sosialisasi. Kami ingatkan agar masyarakat hati-hati ketika ada tawaran kerja gaji tinggi, pekerjaan mudah, tempat tinggal gratis tapi tidak jelas penyalurnya, ini harus dicermati," ungkapnya.
Binmas Polda DIY mengaku terus berupaya menyentuh masyarakat baik melalui sosialisasi dan pendekatan Babinkamtibmas. Apalagi, dari data Srikandi Mandiri, pekerja rumah tangga dari DIY cukup banyak, dengan didominasi warga Kabupaten Gunungkidul.
"Kami terus ingatkan, garis besarnya iming-iming gaji tinggi, pekerjaan mudah itu yang harus diantisipasi. Kami juga minta Babinkamtibmas untuk menyentuh masyarakat untuk terus sosialisasi terkait TPPO ini," tandasnya.
Sementara, Yedija Eka Bella Bertty, Direktur PT Srikandi Mandiri Duta Mulia, menambahkan pihaknya terus berupaya memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan pada pekerja yang disalurkan. Berbagai upaya nyata dilakukan selama 20 tahun ini membantu memberikan pekerjaan pada pencari kerja terutama pekerja rumah tangga.
"Dalam bekerja, untuk pencari kerja dan pemberi kerja, kami minta semua data agar kita ketahui dengan detail, termasuk memasukkan lima kontak darurat. Untuk pekerja yang akan disalurkan, kami laksanakan sertifikasi untuk memastikan kemampuan mereka. Untuk calon pemberi kerja, kami juga pastikan misalnya ada berapa orang di rumah, agama dan suku yang kami tanyakan agar semua detail. Kami pertemukan juga dan wawancara," ungkapnya.
Dalam 20 tahun eksistensi, Srikandi Mandiri sudah menyalurkan pekerja di seluruh Indonesia dengan mayoritas di Pulau Jawa. Di DIY, mereka mencatat pencari kerja terbanyak yakni dari Gunungkidul.
Mereka menyatakan tak ingin main-main dalam menyalurkan pekerja baik ART, babysitter dan pramurukti. Pasalnya beberapa tahun silam pengalaman tak menyenangkan sempat dialami pekerja yang disalurkannya.
"Ada yang pernah pekerja tak boleh keluar sampai kami advokasi ke wilayah setempat. Kami datangi, misalnya tak dapat haknya kami dampingi sampai diberikan. Dulu pernah ada tak dikasih gaji dan tak boleh keluar. Kami dampingi sampai proses hukum," pungkas Yedija. (Fxh)
Suasana sosialisasi bebarengan dengan HUT Srikandi Mandiri untuk pekerja rumah tangga bebas TPPO (Harminanto)
Sentimen: positif (99.8%)