Jakarta, CNBC Indonesia - Peperangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina belum berakhir. Kedua pihak saling serang, di mana Kyiv berupaya untuk mengusir tentara Moskow yang telah menduduki wilayahnya di area Timur.

Berikut perkembangan terbarunya sebagaimana dikutip CNBC International, Minggu (30/7/2023):

1. Rusia diserang lagi

-

-

Kremlin mengatakan beberapa orang terluka ketika sebuah ledakan mengguncang kota Taganrog Rusia di dekat perbatasan dengan Ukraina pada hari Jumat.

Dalam laporannya, lembaga itu menyalahkan Ukraina atas "serangan teroris terhadap infrastruktur perumahan" di Taganrog. Kementerian itu juga menyebut sistem pertahanannya telah "mendeteksi dan mencegat" "rudal S-200 buatan Soviet" yang dimodifikasi.

Kementerian tidak mengatakan berapa banyak orang yang terluka, tetapi Gubernur Daerah Rostov Vasily Golubev mengatakan dalam sebuah posting di saluran Telegramnya bahwa 15 orang menderita luka ringan akibat pecahan peluru dan tidak ada yang meninggal, NBC News melaporkan.

Di tempat lain, anggota parlemen terkemuka Rusia Alexander Khinshtein mengatakan dalam sebuah posting Telegram bahwa sebuah ledakan telah menghantam kilang minyak utama di wilayah Samara Rusia, sekitar 850 mil barat laut Taganrog. Tidak ada indikasi langsung bahwa kedua insiden itu terkait.

2. AS ungkap China bantu Rusia

Sebuah laporan intelijen AS yang telah dirilis menunjukkan peningkatan dukungan ekonomi China untuk Rusia yang sedang berusaha mengurangi dampak sanksi Barat.

Penilaian oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional mengatakan bahwa China telah "menjadi mitra ekonomi yang lebih kritis bagi Rusia sejak invasi ke Ukraina" dan bahwa China "mengejar berbagai mekanisme dukungan ekonomi untuk Rusia yang mengurangi dampak sanksi Barat dan kontrol ekspor."

3. Putin beri sinyal dialog dengan Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Jumat menyatakan kembali bahwa Moskow siap untuk memulai negosiasi dengan Ukraina. Hal ini disampaikan saat menanggapi seruan dari para pemimpin Afrika yang berkumpul di St. Petersburg untuk KTT Rusia-Afrika.

Dalam keterangannya, Putin mengaku pihaknya siap untuk berdialog. Namun, Kyiv menolak tawaran ini saat Rusia menguasai seperlima dari wilayah Ukraina.

4. PM Qatar kunjungi Ukraina

Perdana Menteri Qatar yang juga Menteri Luar Negeri negara itu, Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani, bertemu dengan perdana menteri dan menteri luar negeri Ukraina selama kunjungan ke Kyiv hari Jumat lalu.

Dalam kunjungan tersebut, Doha berjanji untuk memberi Ukraina bantuan kemanusiaan senilai US$ 100 juta (Rp 1,5 triliun). Ini disampaikan langsung kepada Menteri Luar Negeri Ukraina, Denys Shmyhal.

"Uang ini akan diarahkan untuk pemulihan di bidang perawatan medis, pendidikan, penghapusan ranjau kemanusiaan, dan proyek sosial dan kemanusiaan penting lainnya," tulis Shmyhal di aplikasi perpesanan Telegram.

Shmyhal mengatakan dia dan rekannya juga membahas "pentingnya melanjutkan pekerjaan Inisiatif Butir Laut Hitam," yang dihentikan Rusia minggu lalu, serta upaya Qatar untuk menengahi kembalinya anak-anak Ukraina yang dideportasi secara ilegal.

[-]

-

Alert! Putin Siapkan Serangan 'Bunuh Diri' Besar-besaran
(haa/haa)